Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Perbanyak Pedet Sapi Perah Betina untuk Replacement Indukan

Perbanyak Pedet Sapi Perah Betina untuk Replacement Indukan

Kamis, 12 Mei 2022
Oleh : Humas FapetUB

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) melakukan presentasi hasil penelitian lapang tentang implementasi Inseminasi Buatan (IB) menggunakan semen sexing untuk pembibitan secara mandiri di Kecamatan Pujon, Selasa (10/5/2022). Mereka terdiri dari Prof. Trinil Susilawati, Aulia Puspita Anugra Yekti, M.Sc., Rizki Prafitri,Ph.D., dan Dr. Nanang Febrianto.

Prof. Trinil mengatakan tujuan penelitian tersebut ialah untuk memperbanyak pedet (anak sapi) sapi perah berjenis kelamin betina yang dapat digunakan sebagai replacement indukan. Sehingga nantinya di Kawasan Pujon tidak perlu lagi impor sapi bibit.

Kegiatan itu merupakan peran dosen peternakan untuk memecahkan permasalahan di masyarakat guna meningkatkan populasi, mutu genetic, dan produksi susu secara nasional.

“Pada tahun 2021 kami telah melakukan IB menggunakan teknik semen sexing dan non sexing kepada 300 ekor sapi. Lalu tahun 2022 ini IB kembali diberikan kepada 275 ekor jenis sapi FH.” terang Trinil

Pada umumnya IB yang dilakukan pada ternak menggunakan dua metode, yakni IB dengan semen sexing dan IB dengan semen non sexing. Teknik sexing ialah memisahkan spermatozoa X dan Y, maka dapat menghasilkan anak sesuai jenis kelamin yang diinginkan. Sedangkan non sexing, sebelum proses IB spermatozoa diberi pengencer lalu disimpan beku, anak yang didapat berpeluang 50:50 antara jantan dan betina.

“Kami berharap tahun 2022 ini tingkat keberhasilan IB pada conception rate lebih dari 60%. Artinya tingkat kebuntingan lebih bagus dari tahun lalu dan menghasilkan jumlah pedet betina.” ujarnya

Kegagalan kebuntingan sebagian besar disebabkan oleh kurang tepatnya waktu IB. Sehingga diperlukan peningkatan peran peternak dalam mendeteksi birahi. (nien/dta)

 

 

Posted in Berita, SDG08