Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof.Dr. Mohammad Bisri, MS beserta wakil Rektor I Prof.Dr.Ir Kusmartono, dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Prof. Candra Fajri Ananda, SE.,M.Sc.,Ph.D melakukan lawatan ke New Zealand, Selasa (25/10/2016). Maksud tujuan kunjungan tersebut ialah untuk merajut kerjasama international dengan peternak New Zealand asal Indonesia, Reza Abdul Jabbar. Ia adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang sukses membangun peternakan sapi perah di negeri Kiwi. Saat ini memiliki peternakan seluas 800 hektar dan 2500 stock dengan menggunakan 2 sistem pemerahan, yakni modern herringbone dan rotary shed.
Kerjasama international yang hendak dijalin adalah penempatan mahasiswa praktek kerja lapang di peternakan New Zealand. Harapan besar dengan mengirimkan mahasiswa magang yaitu mengetahui dan memahami sistem pertanian modern agar mereka mampu memodifikasi dan mengaplikasikan di Indonesia, layaknya visi UB sebagai entrepreneur university.
“Perlunya pengembangan skill dan wawasan International untuk pengembangan mahasiswa di era global, dengan adanya magang di peternakan modern diharapkan lulusan brawijaya membawa cara berfikir berbeda terhadap dunia peternakan dan saat kembali ke Indonesia banyak membawa dampak positif bagi perkembangan peternakan di Indonesia.” tutur Rektor.
Reza menyambut positif dengan menerima mahasiswa yang ingin belajar di peternakannya. Menurutnya menjadi petani-peternak di New Zealand adalah pekerjaan elit, karena fisik, mental, dan fikiran harus berjalan bersama-sama dan diharapkan banyak pemuda pemuda di Indonesia mampu mengadopsi mental peternak New Zeland.
Salah satu alumni Fakultas Peternakan UB, Muchamad Muchlas adalah bukti berhasilanya magang ke luar negeri. Ia adalah alumni magang di peternakan sapi potong Darwin, Australia dan saat ini menjabat sebagai Herd Manager di peternakan sapi perah milik Reza abdul jabbar.
New Zealand merupakan negara pengekspor susu terbesar di dunia dengan 95% produksi susu negara ini di ekport ke seluruh belahan dunia. Peternakan menjadi tulang punggung perekonomian negara dengan luas 268,021 km2 ini.
Pada kesempatan tersebut rombongan dari UB ini juga mengunjungi koperasi susu multinasional yang dimiliki oleh 106.000 peternak New Zealand, yakni Fonterra di Edendale. Perusahaan tersebut menguasai 30% eksport produk susu dunia. (muchlas/dta)