![Transportasi Angkutan Ternak untuk Kesejahteraan Hewan](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/05/asdp.png)
Pengangkutan ternak untuk penyeberangan antar pulau di Indonesia mayoritas masih menggunakan kapal barang, sehingga tidak memperhatikan faktor kesejahteraan hewan. Sebab ternak dipaksa untuk berenang dari dan menuju kapal dari tepi pantai, kapal yang digunakan menggunakan jala-jala, dan ruang yang sempit. Akibatnya ternak mengalami stres/depresi dan rentan cedera.
Menyikapi hal itu pemerintah telah melakukan perbaikan transportasi pengangkut ternak guna mendorong daerah dalam meningkatkan swasembada daging sapi dan kerbau. Serta mendukung distribusi daging antar pulau, dan meningkatkan kesejahteraan hewan (animal welfare).
ASDP Indonesia Ferry (Persero) mewujudkan upaya pemerintah dengan menyediakan kapal angkutan ternak yang memiliki beberapa fasilitas. Diantaranya blower system (ventilator untuk menetralisir gas amoniak dari kotoran), sewage system (sistem pembuangan kotoran), feeding system, water system (pemberian air minum secara otomatis), ruang medis dan karantina untuk ternak yang sakit, akomodasi ruang penumpang, serta pintu embarkasi dan debarkasi hewan (tangga portable untuk akses ternak yang disesuaikan pasang surut pelabuhan).
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Vice President Komersial PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), Hendriawan Nur Kuncoro saat menjadi pembicara pada acara kuliah tamu daring di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Jumat (28/05/2021).
Menurutnya mekanisme operasional pengangkutan ternak antar pulau yang pertama peternak menjual ternak ke agen pengumpul. Lalu Dinas Perkebunan dan Peternakan melakukan pemeriksaan kepada ternak. Kemudian agen pengumpul berkomunikasi dengan operator untuk booking dan melakukan pembayaran pengiriman.
Setibanya di pelabuhan, ternak dimasukan ke kapal dan dilakukan pengecekan oleh tim karantina. Selama pelayaran ternak dirawat dan dijaga oleh satu pengembala. Selanjutnya di lokasi tujuan ternak diangkut menggunakan truk.
“Pengangkutan ternak dengan menerapkan kaidah-kaidah kesejahteraan hewan dapat mengurangi penyusutan bobot hidup ternak.” kata Hendriawan
“Semoga materi ini dapat menambahkan wawasan dan pengetahuan adik-adik mahasiswa peternakan Universitas Brawijaya tentang transportasi pengangkutan ternak antar pulau.” pungkasnya (dta)
Berita Lainnya
![Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Finalisasi Dokumen Penting untuk Akreditasi AQAS](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/06/rapat-finalisasi-AQAS-1-276x170.jpg)
![Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Majukan Budidaya Ayam Petelur dengan AI Bersama PT. Charoen Pokphand Indonesia](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/06/Rapat-Koordinasi-Teaching-Farm-dan-FAPET-UB-2-276x170.jpg)
![Manfaatkan Fermented Mother Liquor (FML), Fapet UB bekerjasama dengan PT. Ajinomoto](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/06/image002-276x170.jpg)
![Menuju Zona Integritas-WBK, FAPET UB Laksanakan Monitoring dan Evaluasi](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/06/DSC04574-1-276x170.jpg)
Pengumuman
![Sosialisasi Bantuan Program Pembelajaran Kredensial Mikro Semester Ganjil 2024/2025](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/06/WhatsApp-Image-2024-06-25-at-14.46.23-276x170.jpeg)
![Jadwal Pembekalan KKN Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Tahun 2024](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)
![Undangan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Merdeka Tahun 2021](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)
![Penerimaan Mahasiswa Kelas Internasional S1 Fakultas Peternakan UB Tahun Akademik 2024/2025](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/06/MBKM-Flayer-2024-276x170.png)