English
Public Speaking merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan secara lisan dan langsung di depan umum. Dimana dalam pelaksanaannya tidak hanya membutuhkan kemampuan berbicara saja, tetapi juga memperhatikan kalimat yang terstruktur dan mudah dipahami dalam waktu singkat.
Sehingga diperlukan pelatihan untuk mengembangkan kemampuan public speaking, terlebih skill ini sangat diperlukan dalam kehidupan berorganisasi. Sebab melalui public speaking dapat menyampaikan informasi, mempersuasi, menjual jasa atau produk, memberi saran, hingga bertukar pendapat.
Hal itu disampaikan oleh Safira Faiza Fortunella (Juara II Duta Genre 2018) dalam kegiatan uprading anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Rabu (22/6/2022). Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Pusat Jaminan Mutu Organisasi (PJMO) untuk meningkatkan mutu kinerja, keaktifan, dan rasa kekeluargaan di setiap kementrian/biro. Materi yang diberikan seputar public speaking dan bisnis pada generasi milenial.
Menurut Safira sebelum memulai berbicara di depan publik ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Yaitu memahami materi, membangun rasa percaya diri, berlatih gesture, mengenali audiens, dan belajar berinteraksi.
“Disisi lain, seorang speaker harus memahami macam-macam teknik public speaking. Diantaranya impromptu (mengendalikan spontanitas), reading text (membaca naskah yang disiapkan), memorizing (menghafal naskah), dan using note (menuliskan outline penting materi yang akan disampaikan).” ujarnya
Sementara materi generasi milenial pada era milinealpreneur disampaikan oleh Ryan Maretama (Owner Bisnis Ayam Broiler). Dia berpendapat bahwa pengusaha dari generasi milenial dinilai punya potensi besar untuk menjadi motor penggerak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pasalnya, generasi milenial mempunyai lompatan luar biasa dalam dunia digital sehingga diprediksi akan lebih kencang berlari.
Kemampuan generasi milenial dalam bidang teknologi membuka banyak kesempatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk membuat karya dan usaha. Namun belum semua generasi milenial menyadarinya, mereka cenderung bersikap individualis terhadap lingkungan sosial seperti dunia politik atau perkembangan ekonomi di Indonesia.
“Tips untuk kaum milenial sebelum membuka usaha bisnis, yang pertama tentukan read ocean (bisnis yg mempunyai pesaing banyak tetapi pembelinya juga banyak) dan blue ocean (bisnis yang mempunyai pesaing sedikit tetapi pembelinya banyak), tentukan produk apa, teknik marketing, dan operasional. Yang terpenting ialah kejar sistem bisnisnya dulu bukan cuannya.” jelas Ryan (dta)
Berita Lainnya
Pengumuman
