Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Tim Laboratorium Hijauan Pakan Integrasikan Tanaman Koro Benguk dengan Perkebunan Jeruk untuk Hijauan Pakan Ternak

Tim Laboratorium Hijauan Pakan Integrasikan Tanaman Koro Benguk dengan Perkebunan Jeruk untuk Hijauan Pakan Ternak

Selasa, 22 Agustus 2023
Oleh : Admin Fapet

Komponen biaya terbesar dalam usaha peternakan adalah pakan yang mencapai hingga 80%. Maka pemanfaatan dan pengembangan sumber daya pakan lokal perlu digali dan dikaji kembali. Salah satunya tanaman leguminosa yang sudah dikenal lama oleh masyarakat. 

Dosen minat nutrisi makanan ternak konsentrasi hijauan pakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) melakukan pengabdian masyarakat kepada petani jeruk yang sekaligus memiliki ternak di Desa Gading Kulon. Kegiatan tersebut bertema “Integrasi Tanaman Koro Benguk (Mucuna pruriens) dengan Perkebunan Jeruk”, diketuai oleh Rini Dwi Wahyuni, M.Sc. Beranggotakan Prof. Ifar Subagyo, Dr. Hermanto, Dr. Nurul Siti Kamaliyah, dan Artharini Irsyammawati, M.P.

Menurut Rini, Leguminosa dapat ditanam sebagai pagar dan di area kosong di bawah lahan jeruk. Karena tanaman legum juga bisa berfungsi sebagai penyubur tanah, yang berperan  menyerap nitrogen (N) dari udara dan dedaunan tua bisa. Sehingga dapat menjadi sumber bahan organik. Pandangan itu diperkuat Ifar yang menyatakan bahwa leguminosa menjadi salah satu komponen penting dalam pertanian organik karena bisa membantu menyuburkan tanah. 

“Mungkin hasilnya tidak bisa dinikmati saat ini, atau bahkan satu dua tahun kedepan. Namun untuk mempertahankan kualitas tanah upaya ini harus segera dimulai.” ungkap Ifar

Sementara itu biji koro benguk juga sangat potensial sebagai sumber protein pengganti kedelai dalam pakan ternak. Hermanto menuturkan, kandungan protein kasar (PK) koro benguk berkisar 23-34%, hampir sama dengan PK kedelai. Koro benguk merupakan salah satu leguminosa yang relatif ‘bandel’, dapat hidup di tanah yang miskin hara, kering bahkan tanpa pengolahan tanah secara khusus. 

“Dari hasil analisa proksimat didapatkan bahwa koro benguk yang diintegrasikan dengan lahan jeruk memiliki PK 32%.” ujar Hermanto

Antusiasme petani peternak cukup baik, peserta aktif melakukan tanya jawab dan sharing pengalaman. Meskipun masih relatif baru namun petani peternak ingin juga menanam tanaman leguminosa tidak hanya di area lahan jeruk namun juga memanfaatkan lahan di sekitar hutan.

“Kami berharap kedepannya, pihak kampus bisa terus bekerja sama melakukan pengembangan sumber daya lokal dengan memanfaatkan lahan yang telah semakin terbatas dan menjadikan petani sebagai mitra untuk terus maju bersama.” pungkas Hermanto (tim/dta)

 

 

 

 

Posted in Berita