Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) kembali mengadakan the 3rd International Conference on Environmentally Sustainable Animal Industry (ICESAI), Kamis (13/10/2022). Kegiatan yang dilangsungkan secara daring itu merupakan seminar internasional rutin tahunan sejak tahun 2020, untuk mewadahi pelaku peternakan melakukan diskusi mengenai isu-isu peternakan. Sekaligus meningkatkan pemeringkatan Fakultas melalui publikasi internasional dan prosiding sebagai output kegiatan.
Hal itu disampaikan oleh ketua pelaksana, Dr. Irida Novianti, S.Pt.,M.Agr.Sc. dalam sambutannya. Dia melaporkan 175 peserta dari tujuh negara seperti Cina, Kanada, Vietnam, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, dan Indonesia mengikuti plenary session. Serta sebanyak 81 abstrak telah submit dan siap mengikuti parallel session.
Pada plenary session mendatangkan keynote speaker ahli peternakan dari dalam dan luar negeri. Diantaranya Dr. Carolyn Fitzsimmons (University of Alberta, Canada), Prof. Kusmartono (Universitas Brawijaya), Prof. R. Rajendran (Tamil Nadu Veterinary and Animal Sciences University, India), Prof. Shinici Yonekura (Shinshu University, Japan), Prof. A.K. Thiruvenkadan (Tamil Nadu Veterinary and Animal Sciences University, Dr. Norsida Man (Universiti Putra Malaysia), dan Prof. Sejong Oh (Chonnam National University, South Korea).
Sementara itu sesi paralel terbagi ke dalam delapan berdasarkan sub tema. Antara lain Animal Products and Sustainable Post-Harvest Technology, Animal Products and Sustainable Post-Harvest Technology, Feed Resources and Technology, Feed Resources and Technology, Local Animal Resources, Socio-Economic Studies and Community Development, Sustainable Animal Production Systems, dan Sustainable Animal Production Systems.
Tema yang diangkat pada ICESAI ketiga kali ini ialah Developing Sustainable and Eco Friendly Animal Industry Through Smart Farming System. Yangmana akan membahas pengembangan industri peternakan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, dengan menggunakan smart farming yang terkait melalui penelitian ilmiah dan bagaimana penerapannya.
“Melalui kegiatan ini diharapkan para peneliti dan industri peternakan dari seluruh dunia dapat berbagi pengalaman, belajar, dan memperluas jejaring tentang pengembangan industri peternakan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, terutama dengan penerapan smart farming.” ujar Irida (dta)