![Teknik Pemerahan Susu Sapi dengan Tangan](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Screenshot-7.png)
Metode pemerahan susu sapi pada tingkat peternakan rakyat umumnya menggunakan tangan. Namun harus secara halus dan teliti, apabila dilakukan dengan kasar akan berpengaruh pada produksi susu. Bukan hanya itu saja cara pemerahan yang kurang tepat mengakibatkan rasa nyeri, puting memanjang, puting lecet hingga memicu radang ambing (mastitis), dan kematian puting.
Ada beberapa teknik pemerahan dengan tangan, yaitu metode full hand, stripping, dan knevelen. Full hand atau tangan penuh dilakukan pada puting yang agak panjang, sehingga dapat dipegang dengan tangan penuh. Caranya tangan memegang puting dengan ibu jari sedangkan telunjuk mengenggam pangkal.
Sedangkan metode pada stripping, ibu jari dan telunjuk menggepit puting lalu digeser dari pangkal ke bawah sambil memijat. Sementara itu metode knevelen dilakukan hanya kepada sapi yang memiliki puting pendek, tekniknya sama dengan full hand namun ibu jari dibengkokan.
Sebelum melakukan pemerahan pada induk sapi, perlu dipersiapkan perlengkapan perah yang steril. Seperti wadah untuk susu, tangan pemerah, kandang, hingga puting dan badan sapi. Agar susu yang dihasilkan tidak terkontaminasi oleh bakteri. Pembersihan ambing sebaiknya menggunakan air hangat untuk merangsang keluarnya air susu dan mencegah timbulnya mastitis.
Teknik-teknik tersebut disampaikan secara gamblang oleh Dr. Ir. Puguh Surjowardojo, MS (Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya) dan Ir. H. SS. Sulistyanto, MM (Koperasi Peternakan Sapi Perah Setia Kawan, Nongkojajar) melalui seminar online, Sabtu (26/09/2020).
Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan wawasan keilmuan, kemampuan dan ketrampilan dalam teknik pemerahan sapi perah serta membiasakan masyarakat peternak sapi perah melaksanakan teknik pemerahan yang baik dan benar. Seminar diikuti oleh guru dan siswa SMK Peternakan, mahasiswa, dosen, peternak, praktisi peternakan, hingga ASN.
“Pemerahan sebaiknya dilakukan selama dua kali dengan interval waktu 12 jam, agar tidak merusak puting. Sebab jika puting rusak maka akan menyebabkan mastitis, dimana akan berdampak pada kesehatan apabila susu dikonsumsi.” Ujar Sulis
“Selain itu kita juga harus benar-benar memperhatikan kebersihan kandang, ternak, peralatan perah, termasuk tangan si pemerah. Agar menghasilkan susu yang steril dan aman dikonsumsi.” Pungkasnya (dta)
Berita Lainnya
![Hasilkan Kesepakatan 72 SKS Rekonstruksi Kurikulum S3 Ilmu Ternak FAPET UB](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/WhatsApp-Image-2024-07-06-at-10.28.44-276x170.jpeg)
![8 Mahasiswa FAPET UB Kuliah di Kampus Taiwan dan Thailand](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/WhatsApp-Image-2024-07-05-at-10.09.38-2-276x170.jpeg)
![Tingkatkan Populasi Tanaman Pakan untuk Dukung Peternakan Sapi Perah di Malang oleh Tim Riset FAPET UB](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/KENALKAN-TANAMAN-KALIANDRA-SEBAGAI-SUMBER-PROTEIN-PAKAN-BAGI-TERNAK-SAPI-PERAH-276x170.jpg)
![Pj Bupati Magetan Terima KKN 1140 Mahasiswa dari 3 Universitas](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/Penerimaan-KKNT-Oleh-Pj-Bupati-Magetan-2024-1-276x170.jpg)
Pengumuman
![Pengumuman Pembaruan Data Penerima KIP Kuliah Merdeka On Going Tahun 2024](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)
![Sosialisasi Bantuan Program Pembelajaran Kredensial Mikro Semester Ganjil 2024/2025](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/06/WhatsApp-Image-2024-06-25-at-14.46.23-276x170.jpeg)
![Jadwal Pembekalan KKN Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Tahun 2024](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)
![Undangan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Merdeka Tahun 2021](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)