Dampak yang ditimbulkan dari usaha peternakan adalah limbah kotoran ternak yang dapat mencemari lingkungan. Sehingga diperlukan inovasi dari peternak untuk mengolah limbah menjadi sesuatu yang valuable. Disamping mengurangi penumpukan limbah, manfaat yang didapat adalah menjaga kelestarian lingkungan sekaligus peningkatan ekonomi.
Dosen Fakultas Peternakan (Fapet) Program Studi di Luar Kampus Utama Universitas Brawijaya (PSDKU UB) Kediri, Ardyah Ramadhina Irsanti Putri, M.Si. dan tim menyulap limbah feses ayam menjadi pupuk cair organik. Mereka melakukan pengeringan feses, kemudian dicampur dengan air cucian beras dan eco enzyme, lalu dapat langsung diaplikasikan pada tanaman.
“Pupuk ini kami aplikasikan pada tanaman sirih gading, karena tanaman ini bukan hanya tanaman hias. Namun memiliki banyak manfaat bagi lingkungan, terutama untuk perbaikan kualitas udara.”ujar Ardyah
“Selain itu tanaman ini sangat mudah ditanam meskipun dalam media air, dengan menambahkan pupuk cair dari kotoran ayam, kemampuan tumbuh akan semakin baik lagi.” lanjutnya
Kegiatan tersebut disosialisasikan melalui pengabdian masyarakat kepada Kelompok Tani Seger Waras dari Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Minggu (10/9/2023). Karena selama ini kotoran ayam disana sebagian besar hanya dibuang maupun dijual dalam bentuk feses kering.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Jatim, Dr. Edi Purwanto, S.TP. MM., menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Sebab upaya pengolahan limbah sangat dibutuhkan bagi masyarakat untuk meningkatkan nilai dari limbah yang dihasilkan peternak ayam. Serta pengetahuan akan manfaat tanaman sirih gading yang luar biasa. Harapannya usai mengikuti pelatihan dapat mewujudkan desa mandiri sebagai penghasil pupuk cair organik dan budidaya tanaman sirih gading. (ARI/dta)