Lebah madu Apis mellifera adalah strain lebah unggul yang telah banyak dikembangkan di Indonesia sebagai penghasil madu. Sebab dalam satu tahun strain lebah ini dapat mengahsilkan madu sekitar 50 kg/koloni. Mengutip dari direktorat jendral RLPS, menyatakan bahwa lebah asal Eropa ini telah menyumbang sekitar 25% dari total produksi madu di Indonesia, yaitu rata-rata 4000 ton per tahunnya.
Menurut dosen ahli perlebahan dari Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Dr. Sri Minarti, tingginya produksi lebah madu disebabkan perkembangan koloni yang baik serta tingginya budidaya lebah Apis mellifera yang semakin berkembang di Indonesia. Karena lebah madu Apis mellifera dikenal memiliki tingkat produktivitas yang tinggi.
Hal itu dia sampaikan dalam penyuluhan daring mengenai budidaya lebah madu Apis mellifera, Kamis (18/11/2021) bersama dosen Teknologi Hasil Ternak, Ria Dewi Andriani, M. Sc. Kegiatan itu merupakan pengabdian kepada masyarakat yang ditujukan bagi pemula, sehingga sebagian besar peserta adalah mahasiswa dan umum yang mencapai 266 orang. Tujuannya mengenalkan dan menambah pengetahuan tentang budidaya lebah madu apis mellifera.
Materi yang diberikan antara lain mengenal biologi lebah madu, mengenal strain lebah madu di Indonesia, cara memilih koloni, cara mengontrol koloni, strategi penggembalaan koloni, reproduksi lebah madu, cara memecah koloni, dan cara memanen produk.
“Saya berharap melalui kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan pilihan komoditi bagi masyarakat yang ingin membuka usaha baru.” ungkap Sri Minarti (dta)