Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Pengmas : Berikan Pemahaman kepada Masyarakat Perbedaan Pemberian ASI dan Susu Formula untuk Bayi

Pengmas : Berikan Pemahaman kepada Masyarakat Perbedaan Pemberian ASI dan Susu Formula untuk Bayi

Jumat, 22 Oktober 2021
Oleh : Humas FapetUB

Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik untuk bayi khususnya pada usia 0-6 bulan, oleh sebabnya pemberian ASI esklusif wajib diberikan pada usia tersebut. Karena ASI mengandung antibody, antialergi, antivirus, antiparasit, faktor pertumbuhan, hormon dan enzim yang keberadaannya tidak sama dengan kandungan susu formula.

Selain itu di dalam ASI terdapat berbagai bahan bioaktif yang membantu fungsi saluran pencernaan, sistem imun, dan untuk perkembangan otak bayi. Disisi lain keuntungan pemberian ASI adalah ekonomis, mudah penyediaannya, dan tidak memerlukan sterilisasi botol.

Namun pada beberapa kondisi seperti produksi ASI tidak keluar atau sang ibu sedang sakit/pengobatan maka dapat diberikan susu formula sebagai pengganti. Komposisi di dalam susu formula (sufor) telah dikembangkan menyesuaikan komposisi lemak ASI (asam lemak omega 3 dan DHA/ARA), keduanya berperan dalam perkembangan syaraf.

Penjelasan itu disampaikan oleh Dr. Abdul Manab, dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) melalui seminar online, Sabtu (28/08/2021). Dia bersama dosen dari minat Teknologi Hasil Ternak, Ria Dewi Andriani, M.Sc, Dr. Manik Eirry Sawitri, Dr. Premy Puspitawati Rahayu, Dr. Purwadi, Dr. Mustakim, Dr. Khotibul Umam Al Awwaly, Dr. Imam Thohari, dan Dr. Herly Evanuarini.mengadakan seminar yang membahas ASI dan susu formula.

Tujuannya memberikan pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan seputar ASI, susu formula, dan sterilisasi peralatan untuk sufor kepada masyarakat. Khususnya untuk pasangan rumah tangga muda, calon ibu dan ayah, serta mahasiswa yang berminat.

Safitri, S.Pt, narasumber kedua seminar online tentang ASI dan Sufor

Pada acara tersebut tim turut mengundang Safitri, S.Pt selaku praktisi sebagai narasumber kedua. Dia menyatakan bahwa perlu komitmen dalam keluarga untuk mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif bagi bayinya. Akan tetapi perlu diperhatikan sanitasi dan sterilisasi botol, tutup, dan dot agar kebersihan selalu terjaga.

Sanitasi dan sterilisasi dapat dilakukan dengan cara (1) cuci botol susu dengan sabun pencuci botol susu, (2) bilas dengan air mengalir hingga bersih, (3) tiriskan botol susu dengan cara menggantung hingga kering, (4) masukkan botol susu ke dalam air dalam panci hingga terendam, (5) panaskan panci hingga air mendidih dan hitung mulai 15 menit dari air mendidih, (6) ambil botol susu tutup dan dot nya dengan spatula (penjepit), (7) tiriskan dengan posisi terbalik hingga kering, botol susu siap digunakan.

Sementara rekonstitusi atau tata cara pembuatan susu formula yang benar adalah  masukkan susu formula ke dalam botol susu sesuai takaran yang terdapat di label kemasan susu formula dan sesuai umur dan kebutuhan balita. Lalu tambahkan air mendidih (untuk susu bubuk biasa) dan air suam/dingin (untuk susu bubuk instan sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan. Tutup botol dengan dot dan penutupnya, serta kocok perlahan untuk melakukan pencampuran secara sempurna. (dta)

 

 

 

Posted in Berita