Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik untuk bayi khususnya pada usia 0-6 bulan, oleh sebabnya pemberian ASI esklusif wajib diberikan pada usia tersebut. Karena ASI mengandung antibody, antialergi, antivirus, antiparasit, faktor pertumbuhan, hormon dan enzim yang keberadaannya tidak sama dengan kandungan susu formula.
Selain itu di dalam ASI terdapat berbagai bahan bioaktif yang membantu fungsi saluran pencernaan, sistem imun, dan untuk perkembangan otak bayi. Disisi lain keuntungan pemberian ASI adalah ekonomis, mudah penyediaannya, dan tidak memerlukan sterilisasi botol.
Namun pada beberapa kondisi seperti produksi ASI tidak keluar atau sang ibu sedang sakit/pengobatan maka dapat diberikan susu formula sebagai pengganti. Komposisi di dalam susu formula (sufor) telah dikembangkan menyesuaikan komposisi lemak ASI (asam lemak omega 3 dan DHA/ARA), keduanya berperan dalam perkembangan syaraf.
Penjelasan itu disampaikan oleh Dr. Abdul Manab, dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) melalui seminar online, Sabtu (28/08/2021). Dia bersama dosen dari minat Teknologi Hasil Ternak, Ria Dewi Andriani, M.Sc, Dr. Manik Eirry Sawitri, Dr. Premy Puspitawati Rahayu, Dr. Purwadi, Dr. Mustakim, Dr. Khotibul Umam Al Awwaly, Dr. Imam Thohari, dan Dr. Herly Evanuarini.mengadakan seminar yang membahas ASI dan susu formula.
Tujuannya memberikan pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan seputar ASI, susu formula, dan sterilisasi peralatan untuk sufor kepada masyarakat. Khususnya untuk pasangan rumah tangga muda, calon ibu dan ayah, serta mahasiswa yang berminat.
Pada acara tersebut tim turut mengundang Safitri, S.Pt selaku praktisi sebagai narasumber kedua. Dia menyatakan bahwa perlu komitmen dalam keluarga untuk mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif bagi bayinya. Akan tetapi perlu diperhatikan sanitasi dan sterilisasi botol, tutup, dan dot agar kebersihan selalu terjaga.
Sanitasi dan sterilisasi dapat dilakukan dengan cara (1) cuci botol susu dengan sabun pencuci botol susu, (2) bilas dengan air mengalir hingga bersih, (3) tiriskan botol susu dengan cara menggantung hingga kering, (4) masukkan botol susu ke dalam air dalam panci hingga terendam, (5) panaskan panci hingga air mendidih dan hitung mulai 15 menit dari air mendidih, (6) ambil botol susu tutup dan dot nya dengan spatula (penjepit), (7) tiriskan dengan posisi terbalik hingga kering, botol susu siap digunakan.
Sementara rekonstitusi atau tata cara pembuatan susu formula yang benar adalah masukkan susu formula ke dalam botol susu sesuai takaran yang terdapat di label kemasan susu formula dan sesuai umur dan kebutuhan balita. Lalu tambahkan air mendidih (untuk susu bubuk biasa) dan air suam/dingin (untuk susu bubuk instan sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan. Tutup botol dengan dot dan penutupnya, serta kocok perlahan untuk melakukan pencampuran secara sempurna. (dta)