Beternak sapi potong dan perah merupakan peluang bisnis, sebab harga sapi maupun produknya setiap tahun semakin meningkat. Sehingga bisa dijadikan investasi masa depan yang menjanjikan jika manajemen ternak dilakukan secara tepat.
Berbisnis ternak sapi perah lebih menguntungkan daripada sapi potong, karena mendapatkan pedet (anak sapi) tiap tahun dan memproduksi susu segar rata-rata 15 hingga 18 liter per hari untuk per ekor sapi pada grade standart. Meski memiliki kekurangan yakni seringnya sapi terjangkit mastitis (peradangan pada ambing) dan sapi yang kurang kokoh disebabkan ketidakstabilan antara pemberian konsentrat dan hijauan.
Hal itu disampaikan oleh owner UD. Handoyo, Nur Triyanto dalam kuliah tamu praktisi yang diselenggarkaan oleh Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Jumat (24/12/2021). Peserta terdiri dari mahasiswa program sarjana (S1), program magister (S2), dan program doktor (S3) Fapet UB serta mahasiswa S1 Universiti Putra Malaysia (UPM).
Kegiatan yang berlangsung secara hybrid itu merupakan serangkaian acara program kompetisi kampus merdeka (PKKM) untuk menyampaikan gambaran kepada mahasiswa mengenai kondisi peternakan di lapangan. Serta menjelaskan peluang bisnis dari beternak berdasarkan pengalaman pengusaha yang telah sukses. Sehingga harapannya mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa dan memberikan pemahaman peluang karir usai menempuh studi di peternakan.
UD. Handoyo ialah usaha pemeliharaan sapi potong, sapi perah, dan pakan konsentrat yang terletak di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar. Saat ini Nur Triyanto memiliki 400 ekor sapi potong dan perah, serta gudang pakan konsentrat. Disamping membuat pakan sendiri UD.Handoyo menjadi distributor pakan untuk daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Sementara itu susu sapi segar yang dihasilkan dijual kepada PT.Nestle.
“Saya berbisnis mulai tahun 1993 dengan dana pinjam Bank dan dimulai dengan dua ekor sapi. Saya juga tidak malu bertanya kesana-kemari kepada peternak yang lebih senior dan berpengalaman tentang beternak sapi.” kata Nur
“Jatuh bangun dalam berbisnis itu sudah biasa, kuncinya jangan pernah menyerah jadikan kesalahan itu sebagai penyemangat untuk mencari kesalahan dan solusinya. Namun modal utama yang harus dimiliki untuk membangun usaha adalah niat dan tekat.”paparnya (dta)