Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Keragaman Genetik Babi Lokal Sulawesi Utara

Keragaman Genetik Babi Lokal Sulawesi Utara

Rabu, 23 Desember 2020
Oleh : Admin Fapet

Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) merupakan salah satu wilayah di Indonesia dimana kondisi sosial budaya masyarakatnya sebagian besar dapat menerima kehadiran ternak babi. Pemeliharaan babi dilakukan secara turun-temurun yang dimanfaatkan sebagai sumber pangan dan berperan menopang ekonomi bagi peternak kecil.
Akan tetapi populasi babi lokal terus berkurang sehingga memicu terjadinya inbreeding pada populasi yang kecil. Serta crossbreeding yang disebabkan adanya persilangan antara babi lokal dengan babi ras untuk memperoleh babi dengan ukuran yang lebih besar. Namun memberikan ancaman pada potensi babi lokal sebagai sumberdaya genetik ternak lokal.
Menyikapi hal tersebut Dosen Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Ir. Jane S.I.T. Onibala, M.Sc.,Agr mengatakan diperlukan cara untuk mempertahankan populasi dan karakteristik babi lokal. Yakni dengan melakukan konservasi agar potensi genetik plama nutfah babi lokal tetap terjaga. Langkah awal dari upaya itu adalah melakukan karakterisasi fenotipik dan genetik dari babi lokal Sulut.

Bersama dosen pembimbing yang terdiri dari Prof. Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS., IPU., ASEAN.Eng, Prof. Dr.Ir. Sucik Maylinda, MS., dan Prof.Dr.Ir. V.M. Ani Nurgiartiningsih, M.Sc, dia menuangkan hasil pemikirannya ke dalam penelitian berjudul “Morfometrik dan Keragaman Genetik Babi Lokal Sulawesi Utara”.
Riset yang dilakukan di Minahasa Utara (Darunu, Sonsilo, Marinsow, dan Kalinaun) dan Bolaang Mongondow (Pindolili, Baturapa, Sangtombolang, dan Tanjung Sidupa) itu adalah penelitian akhir disertasi. Jane tercatat sebagai mahasiswa Program Doktor di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) yang telah menempuh ujian disertasi terbuka secara daring, Selasa (22/12/2020).
Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random samping) untuk karakteristik fenotipik babi lokal pada tiga kelompok umur. Yaitu babi lepas sapih (4-6 bulan), babi muda (6-12 bulan), dan dewasa (diatas 12 bulan). Total jumlah sampel yang diperoleh dilapang adalah 554 ekor (168 babi lepas sapih), 174 ekor babi muda dan 212 ekor babi dewasa).
Variabel yang amati untuk karakterisasi fenotipik kualitatif adalah warna kulit, pola warna kulit, profil kepala, profil moncong, tipe telinga, garis punggung. Sementara variabel yang diukur untuk karakterisasi fenotipik kuantitatif adalah panjang badan, lingkar dada, panjang kepala, panjang telinga, tinggi pundak, dan berat badan.
Kemudian ia meneliti 185 sampel darah untuk mengetahui keragaman genetik populasi babi lokal dengan menggunakan penanda mikrosatelit.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik fenotipik kualitatif babi lokal Sulawesi Utara didominasi oleh warna bulu yang hitam, pola warna kulit yang polos, tipe telinga tegak , profil kepala lurus, moncong yang panjang runcing,  dan garis punggung yang lurus. Sehingga disimpulkan babi lokal di daerah Bolaang Mongondow memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari babi lokal di daerah Minahasa Utara.
Sementara itu lima penanda mikrosatelit yang digunakan mempunyai informasi polimorfisme yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk melihat diversitas genetik babi lokal di Sulawesi Utara. Tingginya nilai keragaman genetik babi lokal di Sulawesi Utara terjadi antara individu intra-populasi (dalam populasi yang sama) tapi tidak berbeda inter-populasi (dalam populasi yang berbeda). (dta)

Posted in Berita