Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur (Jatim), Dr. Ir. Indyah Aryani, M.M. menjadi pemateri kuliah tamu di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Kamis (31/8/2023). Berlangsung di ruang Auditorium lantai 8, kegiatan itu diikuti oleh mahasiswa program sarjana dan pascasarjana.
Tema yang diangkat mengenai isu problematika ternak ruminansia di Jawa Timur dan peluang menuju peternakan tangguh usai wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Berdasarkan data statistik Dinas Peternakan Jawa Timur menunjukkan bahwa Provinsi Jatim merupakan gudang ternak nasional yang mendominasi hingga 51%.
Namun wabah PMK yang menyerang ternak sapi pada tahun 2022 lalu menyebabkan banyak kematian. Sehingga berdampak pada produksi daging, susu, serta perekonomian. Daerah di Jatim yang paling banyak menyumbang catatan suspek PMK adalah Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Malang.
Indyah mengatakan salah satu upaya yang dilakukan Dinas Peternakan Jatim untuk membangkitkan kembali peternakan sapi adalah kerjasama dengan perguruan tinggi dan pemerintah. Melalui diskusi dan aksi dalam menemukan solusi dampak PMK pada rantai pasok.
“Perguruan tinggi yang kami gandeng adalah UB, sedangkan kemitraan pemerintah Indonesia dan pemerintah Australia adalah PRISMA yang diketuai Prof. Hendrawan, Dosen Fapet UB.” jelas Indyah (dta)