F1 kambing boer yang berada di lab. lapang Sumber Sekar
Menjelang datangnya Idul Adha 1436H yang jatuh pada 24 September 2015 mendatang, masyarakat sudah mulai hunting hewan kurban. Menurut ajaran Islam bahwa wajib hukumnya berkurban bagi yang mampu. Sapi dan kambing adalah hewan yang paling umum dijadikan hewan kurban di Indonesia. Selama ini masyarakat menggunakan kambing PE (Peranakan Etawah) untuk hewan kurban namun sebenarnya kambing tersebut mengarah ke produksi susu bukan pedaging.
Ir.Hermanto, MP dosen Fapet spesialis kambing mengatakan bahwa kambing boer sangat pas untuk Idul Adha karena merupakan tipe pedaging. Harga yang ditawarkan pun lebih terjangkau daripada harga kambing di pinggir-pinggir jalan. Boer yang berumur 1,5 tahun memiliki berat rata-rata 35-60 kg sedangkan harga yang ditawarkan untuk kambing ini Rp.60.000,-/kg berat hidup, jadi harga bekisar 2 juta hingga 3,5 juta.
Kambing boer yang digunakan untuk konsumsi adalah keturunan unggul pertama (F1) yang memiliki 50% genetik boer, sedangkan boer murni hanya digunakan untuk pembibitan. F1 boer betina akan dikawinkan dengan boer murni untuk menghasilkan F2 genetik 75%. Sementara itu F1 boer jantan belum siap digunakan sebagai bibit, lebih bagus untuk produksi daging.
Fakultas Peternakan bekerjasama dengan BRI melalui program CSR untuk pengembangan kambing boer, telah memiliki 300 plasma atau sistem kemitraan. Tahun ini merupakan tahun panen pertama yang menghasilkan 30 ekor F1 boer jantan siap jual. Sayangnya ketiga puluh ekor boer ini sudah habis dipesan untuk Idul Qurban. Tahun mendatang Fapet siap menyediakan kurang lebih 100 ekor untuk dikomersilkan. (dta)