Implementasikan Pendidikan Berorientasi Kurikulum Spiritual pada Santri Dosen Fapet Berikan Penyuluhan Kemandirian Pakan Ternak

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) melakukan kegiatan penyuluhan kemandirian pakan ternak kambing domba di Pesantren Manajer Tholabie, Kota Malang, Sabtu-Minggu (19-20/11/2022). Tim yang tergabung dalam kelompok pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari Anie Eka Kusumastuti,M.sc, Dr. Siti Azizah, Dr. Irfan H. Djunaidi, Dr. Achadiah Rahmawati, Dr. Rositawati Indrati, Heni Setyo Prayogi, M.ASc., dan Artharini Irsyammawati,M.P.

Dr. Irfan mengatakan saat ini usaha peternakan kambing dan domba berkembang pesat menjanjikan keuntungan apabila dikelola dengan tepat. Salah satu faktor penentu keberhasilan usaha itu adalah keterampilan peternak dalam menyediakan pakan secara mandiri dan berlanjut. Sebab biaya pakan menyedot hampir 80% dalam usaha peternakan.

“Kemandirian pakan didefinisikan sebagai kemampuan wilayah dalam memproduksi pemenuhan kebutuhan pakan berbahan lokal. Sekaligus memanfaatkan berbagai sumber seperti sumber daya manusia, sosial, ekonomi, teknologi, dan kearifan lokal.” terang Irfan

Materi pelatihan yang diberikan meliputi reproduksi ternak dan deteksi kebuntingan pada ternak kambing – domba, aspek penyakit, aspek pengolahan limbah cair ternak, serta pemberian motivasi kepada santri/santriwati untuk penanaman entrepreneur. Peserta bukan hanya santri dan santriwati saja tetapi melibatkan 15 orang peternak kambing – domba. 

“Melalui kegiatan ini diharapkan mampu memberdayakan masyarakat peternak, santri/santriwati, baik di level individu maupun institusi, serta menciptakan penguatan networking stakeholders di Kelurahan Buring khususnya dalam usaha peternakan dan pengembangan usaha kambing-domba di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.” ujar Irfan

Sementara itu dijelaskan oleh Anie Eka, M.Sc., pemilihan Pesantren Manajer Tholabie sebagai obyek pendampingan dikarenakan disana sedang berupaya menyelenggarakan pendidikan berorientasi kurikulum spiritual. Sehingga santri dapat mendalami kompetensi entrepreneur dan life skill. Luarannya menghasilkan santri berakhlakul karimah, memiliki adab dan akhlak mulia, rasa tanggung jawab dan kemandirian yang tinggi, jiwa leadership dan punya kepekaan terhadap lingkungan sekitar. (dta)