Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

The 10th ICIAS : Bahas Inovasi dan Kolaborasi Sistem Peternakan untuk Mencapai SDGs 2045

The 10th ICIAS : Bahas Inovasi dan Kolaborasi Sistem Peternakan untuk Mencapai SDGs 2045

Selasa, 7 November 2023
Oleh : Admin Fapet

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) kembali mengadakan the 10th International Conference of Innovation in Animal Science (The 10th ICIAS) Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia, Selasa (07/11/2023).

Acara ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Peternakan Prof.Dr.Ir. Halim Natsir, S.Pt.,MP.,IPM.ASEAN Eng. dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa melalui ICIAS kita dapat mengetahui topik-topik penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti lain di berbagai wilayah atau negara sehingga kita dapat mengembangkan arah dan topik penelitian kita ke depan. ICIAS juga bisa kita manfaatkan sebagai media untuk membangun kolaborasi penelitian dan networking dengan peneliti dari institusi lain untuk memperkuat landasan penelitian kita. Melalui ICIAS, beberapa informasi mengenai permasalahan terkini dan krusial di bidang peternakan serta solusinya dapat diringkas sehingga diharapkan mampu mengatasi beberapa permasalahan di bidang peternakan. Saya yakin informasi ilmiah yang disajikan dalam ICIAS sangat penting untuk memecahkan berbagai permasalahan ilmiah dan dalam kondisi praktis. Sehingga dengan mengacu pada temuan-temuan baru para peneliti yang dituangkan dalam karya ilmiahnya akan dapat segera meningkatkan efisiensi produktivitas ternak dan meningkatkan keuntungan bagi para peternak.

Dr. Premy Puspitawati Rahayu, S.Pt.,MP. selaku ketua pelaksana menyampaikan ICIAS tahun ini bertujuan untuk memfasilitasi diskusi dan memperkuat kolaborasi antara akademisi, pemerintah, profesional industri , dan masyarakat untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2045 melalui penelitian ilmiah dan jaringan pemangku kepentingan untuk produksi ternak berkelanjutan. Secara khusus, ICIAS juga berupaya menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memamerkan penelitian dan inovasi mereka di bidang ilmu peternakan.

Tema ICIAS tahun ini adalah “Inovasi dan Kolaborasi Sistem Peternakan untuk Mencapai SDGs 2045.” Kami telah menerima total 79 kiriman dari peneliti dan pakar yang berasal dari berbagai negara, antara lain Malaysia, Australia, Jerman, Korea Selatan, Thailand, Taiwan, dan tentunya Indonesia. Artikel terpilih akan dipublikasikan di BIO Web of Conference, prosiding yang diakui secara internasional dan terindeks Scopus. Ungkap Premy

Pada plenary session mendatangkan keynote speaker ahli peternakan dari dalam dan luar negeri. Diantaranya Prof. Loh Teck Chwen (Universiti Putra Malaysia, Malaysia), Dr.Ir. Eko Widodo, M.Agr.Sc.,M.Sc. (Universitas Brawijaya), Danny Le Feuvre, M.Agribus. (Australian Honey Bee Industry, Australia), Prof. Helen Louton (Universität Rostock, Germany), Muhammad Muchlas, S.Pt., M.Pt. Chonnam National University, South Korea,  Rayudika Aprilia Patindra Purba, Ph.D. Suranaree University of Technology, Thailand, dan Awang Tri Satria, S.Pt., ME. National Pingtung University of Science and Technology, Taiwan.

“Melalui kegiatan ini diharapkan menjadi titik fokus penting bagi para ilmuwan, peneliti, pakar dan juga menghasilkan solusi inovatif yang tidak hanya memperkuat kolaborasi antara akademisi, pemerintah, profesional industri , dan masyarakat untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2045.”  (AEO)

 

Posted in Berita, SDG04, SDG08