Sosis adalah salah satu produk daging restrukturisasi, yang diolah dari campuran daging halus dan tepung atau pati dengan penambahan bumbu. Kemudian dimasukkan ke dalam selongsong sosis. Bahan baku yang digunakan terdiri dari bahan utama berupa daging sapi, kambing, dan ayam. Serta bahan tambahan, antara lain bahan pengisi, pengikat, bumbu–bumbu, penyedap, dan bahan tambahan lain yang diijinkan.
Salah satu bahan tambahan yang dapat digunakan adalah serat pangan dalam buah, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Kandungan serat dapat memberikan banyak manfaat kesehatan, seperti menormalkan gerakan usus dan mengurangi sembelit. Sebab serat mampu meningkatkan berat dan ukuran feses, lalu melembutkannya sehingga kotoran yang besar cenderung akan lebih mudah dikeluarkan.
Diet tinggi serat dapat menurunkan risiko terkena wasir dan penyakit diverkulitis, yakni kondisi ketika terjadi peradangan pada diverkula atau dinding usus besar. Serta memiliki manfaat kesehatan jantung, mengurangi tekanan darah dan peradangan, dan membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Dekan III Fakultas Peternakan (Fapet UB), Dr. Agus Susilo, S.Pt.,MP., IPM, ASEAN Eng, sebagai pemateri dalam pelatihan online pembuatan sosis, Sabtu (13/11/2021). Dia bersama Dosen Minat Teknologi Hasil Ternak mengadakan pelatihan berjudul “Peluang Bisnis Pengolahan Sosis Ayam Mengandung Serat Tinggi Kaya Manfaat Bagi Kesehatan”.
Tujuannya membagikan ilmu dan pengetahuan kepada masyarakat tentang proses pembuatan sosis ayam tinggi serat yang baik dan benar. Pengetahuan yang diperoleh dapat digunakan sebagai basis wirausaha dikemudian hari dan dapat dijadikan salah satu alternatif cabang usaha yang potensial dari sisi ekonomis dan pasar.
Usai pemaparan materi dilanjutkan pemutaran video pembuatan sosis berserat tinggi oleh trainer Dr. Ir. Eny Sri Widyastuti, MP dan Dr. Ir. Aris Sri Widati, MS. Peserta pelatihan sebanyak 410 orang dari berbagai kalangan mulai dari mahasiswa, alumni, ibu rumah tangga, pengusaha, pelaku umkm, dinas peternakan, dan sebagainya, yang berasal dari Jombang, Sidoarjo, Malang, Lamongan, Gresik, Nganjuk, Makasar, dan Lampung. (dta)