Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) menggandeng Northern Territorry Cattleman’s Association (NTCA) bekerjasama untuk mengadakan program beasiswa magang di Northern Territorry, Australia. Program beasiswa ini diperuntukan bagi mahasiswa Fakultas Peternakan di Indonesia. Namun karena keterbatasan kuota maka hanya 12 Universitas di Indonesia yang berpartisipasi, salah satunya Universitas Brawijaya. Tahun 2016 merupakan tahun kelima program tersebut berjalan, Fakultas Peternakan UB selalu berpartisipasi dan beberapa mahasiswa berhasil mendapatkan beasiswa tersebut.
Peserta yang lolos mendapatkan beasiswa magang di Australia bagian Utara ini akan menghabiskan waktu selama 3 bulan disana. Serta mendapatkan biaya hidup dan uang saku secara cuma-cuma. Persyaratan untuk mengikuti program ini peserta diwajibkan mencapai nilai toefl minimal 450 serta sudah menempuh mata kuliah ternak potong.
Program magang di Aussie ini mendapat respon yang positif dari mahasiswa Fakultas Peternakan UB, tiap tahun jumlah peserta selalu bertambah. Sejumlah 15 peserta mengikuti seleksi tahap awal atau seleksi internal yang diselenggarakan oleh intern pihak Fakultas Peternakan. Seleksi internal ini meliputi tes fisik dengan menggandeng Menwa sebagai mentor bertujuan mengetahui ketahanan tubuh peserta, tes tulis mengenai pengetahuan sapi potong di Indonesia dan Australia, serta presentasi dan interview dihadapan beberapa dosen Fapet UB.
Dari seleksi tahap awal terjaring 7 peserta yang berhasil lolos ke seleksi tahap akhir, dimana mereka harus melakukan presentasi dihadapan para juri. Juri terdiri dari perwakilan ISPI, perwakilan NTCA, dosen Fapet, dan para alumni program beasiswa magang ini. Pengumuman hasil seleksi tahap akhir ini akan diumumkan pertengahan bulan Februari mendatang.
Hakik salah satu alumni program tersebut berpesan kepada peserta bahwa mereka harus bisa beradaptasi dengan lingkungan baru dan menjaga nama baik Indonesia khusunya Universitas Brawijaya. (dta)