![“SAKTI” Atasi Bau pada Helm dan Sepatu](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/image003.jpg)
Bagian dalam helm yang basah atau lembab dan keringat memicu munculnya bakteri penyebab bau tak sedap. Kondisi itu juga terjadi pada bau sepatu, disamping karena jarang menjemur sepatu dan salah bahan atau bahkan tidak memakai kaos kaki.
Cara instan menetralisir bau tersebut adalah menyemprotkan parfum, akan tetapi bahan pembuatan wewangian pada parfum berasal dari bahan kimia sintetis. Bahan tersebut diperoleh dari bahan petrokimia yang mengandung racun neurotoxin yangmana bisa merusak pembuluh darah atau syaraf otak. Serta ada kandungan karsinogenik (bahan yang dianggap sebagai penyebab kanker).
Sementara ada beragam bahan alami mengandung senyawa antibakteri, yang aman digunakan sebagai formulasi penghilang bau, misalnya propolis dan ampas kopi robusta. Inovasi itu digagas oleh kolaborasi mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UB) yang menciptakan produk bernama “SAKTI”.
Bersama Dosen pembimbing dari Fapet UB, Dr. Ir. Bambang Ali Nughroho, MS, DAA mereka terdiri dari Raden Suryo Setiawannoto (Fapet), Eva Nur Hidayah (Fapet), Puspita Sekar Kirana Dewi (Fapet), Eny Nur Hidayati (FEB), dan Muhammad Nur Rokhim (Fapet).
Menurut Raden Suryo selaku ketua tim, propolis dapat diperoleh dari sarang lebah Apis mellifera, yaitu lebah spesialis pengasil propolis yang mengandung flavonoid. Berkhasiat sebagai antibakteri, antijamur, antivirus, antiinflamasi, dan kariostatik. Sedangkan ampas kopi robusta mengandung asam klorogenat yang berfungsi anti kanker, antivirus hepatitis B, antihipertensi, dan antioksidan.
“SAKTI dilengkapi dengan teknologi nanopartikel berukuran 1-200 nanometer yang bisa menembus bagian sela-sela terkecil. Beberapa proses pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas produk meliputi uji aktivitas antibakteri, uji TPC, dan uji organoleptic.” papar Raden
“Potensi komersialisasi produk SAKTI cukup terbuka, mengingat kebutuhan pengendara motor sangat tinggi seiring himbauan kemenkes RI agar masyarakat beralih menggunakan produk alami.” pungkasnya (ENH/dta)
Berita Lainnya
![Hasilkan Kesepakatan 72 SKS Rekonstruksi Kurikulum S3 Ilmu Ternak FAPET UB](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/WhatsApp-Image-2024-07-06-at-10.28.44-276x170.jpeg)
![8 Mahasiswa FAPET UB Kuliah di Kampus Taiwan dan Thailand](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/WhatsApp-Image-2024-07-05-at-10.09.38-2-276x170.jpeg)
![Tingkatkan Populasi Tanaman Pakan untuk Dukung Peternakan Sapi Perah di Malang oleh Tim Riset FAPET UB](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/KENALKAN-TANAMAN-KALIANDRA-SEBAGAI-SUMBER-PROTEIN-PAKAN-BAGI-TERNAK-SAPI-PERAH-276x170.jpg)
![Pj Bupati Magetan Terima KKN 1140 Mahasiswa dari 3 Universitas](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/Penerimaan-KKNT-Oleh-Pj-Bupati-Magetan-2024-1-276x170.jpg)
Pengumuman
![Pengumuman Pembaruan Data Penerima KIP Kuliah Merdeka On Going Tahun 2024](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)
![Sosialisasi Bantuan Program Pembelajaran Kredensial Mikro Semester Ganjil 2024/2025](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/06/WhatsApp-Image-2024-06-25-at-14.46.23-276x170.jpeg)
![Jadwal Pembekalan KKN Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Tahun 2024](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)
![Undangan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Merdeka Tahun 2021](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)