Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Rifa Naziihah, Mahasiswa Fapet UB yang Terpilih sebagai Control Board IAAS World 2021-2022

Rifa Naziihah, Mahasiswa Fapet UB yang Terpilih sebagai Control Board IAAS World 2021-2022

Rabu, 11 Agustus 2021
Oleh : Humas FapetUB

Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Rifa Naziihah terpilih menjadi Control Board di International Association of Student in Agricultural and Related Sciences (IAAS) World 2021-2022. IAAS merupakan organisasi internasional bagi mahasiswa bidang agrikultur.

Usai melengkapi persyaratan dan melakukan presentasi dia mengalahkan dua kandidat dari Peru dan Nepal dengan hasil suara 100%. Sebagai Control Board akan bertanggung jawab perihal keanggotaan IAAS tiap negara serta memperbarui IAAS Constitution & By-Laws berdasarkan keputusan General Assembly, dengan memperhatikan grammar dan pengejaan kalimatnya.  Memberikan masukan dan saran tentang aktivitas dan pengembangan asosiasi terhadap Executive Board, memberikan dukungan khusus di area tertentu.

IAAS memiliki Local Commite (LC) di 11 perguruan tinggi di Indonesia. Seperti UB, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Udayana (Unud), Universitas Jember (Unej), Universitas Mataram (Unram), Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Universitas Diponegoro (Undip).

Rifa menuturkan dengan mengikuti kegiatan dari IAAS LC membuatnya lebih mengenal bidang peternakan. Serta melatih soft skills, meliputi kepemimpinan, public speaking menggunakan Bahasa Inggris, networking yang luas baik di nasional dan internasional dan bertanggung jawab.

Kegiatan IAAS LC UB yang pernah diikuti oleh mahasiswa angkatan 2017 itu antara lain mengunjungi peternakan, kegiatan sosial di Desa Taji selama delapan bulan (Village Concept Project), belajar mengendarai traktor, dan mengikuti Exchange Program Nasional di IAAS LC IPB.

“Bagi saya IAAS bukan hanya sebuah organisasi, tetapi tempat yang mewadahi untuk mengembangkan diri.” ujarnya

Dia aktif berkegiatan IAAS LC UB sejak tahun 2017 dan melanjutkan ke tingkat Regional Asia Pacific, dengan menjadi Quality Board pada tahun 2019. Setahun kemudian yaitu 2020 Rifa terpilih menjadi Regional Director di IAAS Asia Pacific dan merupakan Regional Director perempuan untuk pertama kalinya. IAAS Asia Pacific memiliki enam anggota negara, yakni Afghanistan, Bangladesh, India, Indonesia, Nepal, dan Taiwan.

Tanggal 22 Juli hingga 8 Agustus 2021, Rifa berkesempatan mengikuti 64th IAAS World Congress di Alanya, Turki, dan menjadi panitia bersama anggota IAAS dari berbagai Regional.

“IAAS memberikan dampak positif dan saya tidak pernah menyesal dengan semua waktu, tenaga, dan pikiran yang saya berikan. Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan, termasuk Fapet UB dan Universitas Brawijaya.” kata mahasiswa yang pernah menjadi peserta NTCA Indonesia Australia Pastoral Program tahun 2020

“Takut untuk melangkah itu wajar, namun jangan sampai ketakutan mengalahkanmu.” pesannya (dta)

 

 

Posted in Berita