Pengmas : Pemberdayaan Pelaku UMKM Bisnis Sapi Perah di Jawa Timur melalui Implementasi Crafting Business Architecture 

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pengmas) pada kelompok usaha susu kampung susu di Jawa Timur. Yaitu Kampung susu Tutur – Pasuruan, Kampung susu Junrejo Batu – Malang, dan Kampung susu Dinasti Tulungagung – Kabupaten  Tulungagung.

Kegiatan diprakarsai Dosen Departemen Sosial Ekonomi Peternakan, diketuai Jaisy Aghniarahim Putritamara, M.P., beranggotakan Prof. Budi Hartono, Dr. Suprih Bambang Siswijono, Anie Eka Kusumastuti, M.Sc., dan Dr. Priyo Sugeng Winarto. Serta melibatkan empat mahasiswa program sarjana (S1), diantaranya Muhammad Saifurrahman, Cantika Dara Anggun Wulandari, Alifia Nurma, dan Nadia Khusuma.

Pelaksanannya mulai bulan Juni-Juli 2023 pada masing-masing lokasi kampung susu. Sebab sejak pandemic COVID-19 sektor pariwisata memiliki penurunan yang signifikan sehingga kegiatan yang diinisiasi oleh tim sekaligus sebagai upaya pemulihan bisnis dan peningkatan daya saing peternak sapi perah di tengah ancaman ketidakpastian wabah penyakit Penyakit, Mulut, dan Kuku (PMK) maupun Lumpy Skin Disease (LSD). 

Menurut Jaisy, sejauh ini wabah tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan subjektif peternak. Misalnya betina produktif yang terjangkit PMK sulit mengalami kebuntingan, disisi lain peternak tetap harus memberikan pakan pada ternak yang tidak produktif. Sehingga pendapatan peternak belum mampu mengcover biaya produksi yang terus mengalami peningkatan. 

Maka sektor riil seperti pariwisata dan UMKM diharapkan mampu membantu peternak untuk bertahan dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara berinovasi dan menjalankan praktik bisnis yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Salah satu inovasi yang dapat digunakan adalah mencari strategi bisnis baru yang dapat disimulasikan dan tidak memerlukan biaya untuk trial atau peralihan model bisnis baru.

“Kami merekomendasikan board game yang dirancang sebagai permainan baru bagi para pebisnis untuk mensimulasikan strategi dan inovasi model bisnis yang bersifat aplikatif. Melalui model ini diharapkan mampu meminimalisir dampak kerugian dari peralihan model bisnis yang selama ini dikhawatirkan oleh berbagai ukuran bisnis.” ungkap Jaisy

  Board game merupakan inovasi yang menjadi pilihan dan dirancang khusus bagi para pelaku bisnis untuk mensimulasikan strategi keputusan bisnis. Board game Business Craft mengedepankan pengembangan bisnis dan strategi dalam memenangkan persaingan bisnis. 

Berdasarkan hasil analisis pretest dan posttest yang menunjukkan adanya perbandingan pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan melalui media board game. Yakni terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman bisnis dalam pengembangan dan inovasi pemasaran produk. Pebisnis mulai memahami pengambilan keputusan strategis melalui tiga fase, antara lain riset produk, pengembangan produk, serta peluncuran produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan segmentasi pasar. (dta)