Pengenalan dan Praktek Dampak Penambahan Bahan Tambahan Makanan pada Produk Hasil Ternak di SMP Negeri 3 Kota Malang Jawa Timur

Bahan Tambahan Pangan (BTP) atau Bahan Tambahan Makanan (BTM) ditambahkan pada berbagai pangan dengan tujuan tertentu, diantaranya untuk memperbaiki tekstur, mennguatkan rasa pangan, memperkaya gisi atau mengawetkan dan menutupi kerusakan pangan. BTP tersebut ditambahkan dengan ukuran atau berat yang sesuai. Di kalangan masyarakat, masih ditemui pangan dengan penambahan BTP yang tidak sesuai atau tidak layak dikonsumsi, misalnya penamhanan boraks pada bakso, formalin pada daging ayam, pewarna tekstil, pengenyal dal lainnya. Pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat pada tanggal 24 November 2023 bekerjasama dengan mitra yaitu SMP Negeri 3 Kota Malang melalui Kepala Sekolah Dra. Mutmainah Amini, M Pd maka dosen Fapet UB yang diketuai oleh Dr. Dedes Amertaningtyas, S.Pt., MP dan beranggotakan Prof. Djalal Rosyidi, Dr. Herly Evanuarini, dan Dr. Ita Wahju Nursita, serta 5 mahasiswa Fapet UB yaitu Amalia Dzulhaj Mutia Kalle, Deo Rahmat Tri Wicaksono, Taufik Rachman Anshori, Riki Abdilah dan Sintiya, maka diadakan kegiatan Penyuluhan Pengenalan dan Praktek Dampak Penambahan BTP pada Produk Hasil Ternak kepada siswi-siswi SMP Negeri 3 Kota Malang, bersamaan dengan kegiatan rutin sekolah Keputrian dengan didampingi bapak ibu guru. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenalkan dan praktek langsung ciri serta dampak penambahan BTP pada produk hasil ternak. Produk olahan hasil ternak yang sering ditambahkan BTP antara lain, bakso, nugget, sosis, madu, produk-produk susu misalnya permen susu, susu pasteurisasi, yoghutt, kefir dan olahan hasil ternak lainnya.

Antusias peserta ditunjukkan dengan keaktifan menjawab pertanyaan setelah pemaparan materi. Tim dosen Fapet UB menunjukkan secara langsung Bahan Tambahan Pangan  (BTP) yang sering ditambahkan pada olahan ternak dan memberikan bakso sehat bebas formalin dan borak kepada peserta. Sebelum pemaparan materi selesai, peserta mempraktekkan cara mudah menguji madu yang asli atau tidak dengan dipandu pemateri. Hasil pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan siswi-siswi untuk mengenali pangan olahan hasil ternak yang sehat, tanpa penambahan BTP yang tidak diijinkan atau dilarang. (tim/hfd)