Program kali ini berbeda dari Program 3 in 1 yang biasanya memiliki komposisi pengajar pada suatu mata kuliah yang berisikan tiga pemateri, terdiri dari satu dosen dari luar negeri, satu praktisi dan satu dosen internal FAPET UB akan tetapi adanya Program Praktisi Mengajar telah memberikan kesempatan kepada para Praktisi dari suatu Industri agar dapat memberikan materi perkuliahan yang lebih intensif kepada mahasiswa. Program Praktisi Mengajar bertujuan agar dapat mendorong adanya kerja sama dan kolaborasi aktif oleh Praktisi Ahli dengan Dosen di Perguruan Tinggi sehingga dapat tercipta kombinasi, pertukaran ilmu pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang dapat diberikan di ruang kelas pada proses belajar mengajar.
Program Praktisi Mengajar telah dilaksanakan dengan metode daring dan luring pada mata kuliah Industri Pengolahan Susu yang didampingi oleh Dr. Dedes Amertaningtyas, S.Pt., MP. Dan Koordinator kegiatan Praktisi Mengajar Fapet UB, Ria Dewi Andriani, S.Pt., MP., M.Sc sehingga Perkuliahan Industri Pengolahan Susu berhasil bekerja sama dengan Praktisi Ahli dari PT Nestle Indonesia yaitu Ardhana Amandhangi, S.Pt yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun menjadi Milk Procurement & Dairy Development di regional Jawa Timur. Disamping itu, praktisi juga merupakan alumni FAPET UB pada Minat Teknologi Hasil Ternak sejak 2010. Ardhana Amandhangi, S.Pt memberikan materi perkuliahan yang sangat relevan pada bidang Ilmu Susu di antaranya 1) Industri Susu di Jawa Timur, 2) Supply Chain Milk Upstream, 3) Operational Set Up Penampungan Susu di Jawa Timur, 4) HACCP Milk Upstream, 5) Agripreneurship Peternakan Sapi Perah, 6) Ransum Sapi Perah dan 7) Kenyamanan Sapi Perah. Menurutnya, metode perkuliahan sangat interaktif dan partisipasi aktif dari mahasiswa, tergambarkan saat memberikan perkuliahan tersebut. Mahasiswa dipilih secara acak untuk menyampaikan pendapat mereka pada suatu study case di peternakan sapi perah.
Lalu, terdapat metode yang sangat menarik khususnya pada materi perkuliahan mengenai Ransum Sapi Perah. Ardhana Amandhangi, S.Pt mempersiapkan banyak lembar pengisian ransum yang nantinya diisi oleh mahasiswa dan membawa banyak poster ransum pakan sapi perah sebagai media pembelajaran. Pemaparan langkah demi langkah agar mahasiswa dapat memahami serta mengikuti tata cara pengisian ransum pakan sapi perah. Selanjutnya, di kelas dibagi menjadi 4 kelompok dimana masing-masing diberikan clue untuk perbaikan ransum pakan sapi perah yang berbeda pada setiap kelompok, setiap kelompok diberikan waktu untuk berdiskusi, berhitung dan mempresentasikan hasil ransum pakan sapi perah milik mereka. Di akhir sesi presentasi setiap kelompok, Ardhana Amandhangi, S.Pt memberikan tanggapan mengenai hasil dari perhitungan 4 ransum pakan sehingga dapat diketahui kesimpulan serta bagaimana keuntungan peternak sapi perah dalam mengelola pakan, produktifitas dan pendapatan per hari maupun per bulan.
“Saya berharap akan selalu ada Program Praktisi Mengajar dengan proses belajar mengajar menggunakan metode luring karena tujuannya adalah agar mahasiswa menjadi lebih mudah mengerti pada materi yang telah saya berikan kepada mereka. Saya juga dapat bertatap muka dan berinteraksi langsung dengan mahasiswa”. ungkap Ardhana Amandhangi, S.Pt mengenai respon positif pada Program Praktisi Mengajar kali ini. (Tim)