Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Fapet UB Tambah Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Ternak Perah

Fapet UB Tambah Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Ternak Perah

Sabtu, 8 Mei 2021
Oleh : Humas FapetUB

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 140381/MPK/KP/2020 tertanggal 30 Desember 2020, menyatakan untuk mengangkat Dr. Ir. Puguh Surjowardojo, M.P., menjadi Guru Besar dalam bidang ilmu Manajemen Ternak Perah. Hal itu membuat kuantitas Guru Besar aktif di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) menjadi 18 orang.

Bertempat di Gedung Widyaloka, pengukuhan gelar oleh Senat dilakukan secara luring yang dihadiri oleh undangan tertentu, Sabtu (8/5/2021). Namun undangan lainnya dapat bergabung secara daring melalui ZOOM meeting.

Dr. Puguh dalam orasi ilmiah menyampaikan tentang “Manajemen Pencegahan Mastitis Pada Sapi Perah FH (Friesian Holstein) Melalui Teat Dipping dengan Antiseptik Ekstrak Herbal.” Menurutnya sapi perah merupakan ternak ruminansia penghasil susu yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat serta sebagai komoditas strategis.

Akan tetapi ancaman permasalahan yang membayangi industri ternak perah adalah terserang mastitis. Yaitu infeksi disebabkan oleh jasad renik seperti bakteri, kapang, dan jamur serta penyebab lain yang menimbulkan peradangan pada ambing dan puting susu sapi perah.

“Mastitis ini menimbulkan kerugian ekonomi yang amat besar, karena menurunkan produksi dan kualitas susu.” kata pria kelahiran Lamongan tersebut

Solusi pencegahan mastitis ialah dengan meningkatkan kebersihan kandang dan petugas pemerah. Serta diikuti dengan teknik teat dipping (pencelupan puting) dengan larutan antiseptik. Penggunaan larutan antiseptik yang mengandung yodium, larutan asam klorus, dan kloroksida sebagai larutan teat dipping sebelum dan sesudah pemerahan terbukti efektif menurunkan insiden mastitis pada sapi perah.

Namun saat ini Puguh bersama para peneliti lain di Indonesia tengah mengembangkan larutan antiseptik herbal yang memiliki senyawa anti mikroba yaitu senyawa flavonoid, saponin dan tanin. Tanaman herbal yang digunakan terdapat disekitar lingkungan peternak seperti daun kersen, daun binahong, daun sirih hijau, daun sirih merah, daun beluntas, daun kelor, dan buah mahkota dewa. Berdadarkan hasil penelitiannya ekstrak larutan daun-daun tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae, dan Escherichia coli.

“Kami sedang berupaya mewujudkan hilirisasi ekstrak herbal menjadi sediaan yang mudah terjangkau serta murah harganya bagi peternak rakyat untuk pencegahan mastitis. Sehingga mastitis dapat dicegah sedini mungkin dengan mengenal gejala subklinis. Agar dapat mencegah kerugian yang berakibat pada tingginya morbiditas (tidak sehat) bahkan mortalitas (kematian) sapi perah.” pungksanya (dta)

Posted in Berita