Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (FAPET UB) dan Keluarga Besar Alumni Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (KAFAPET UB) mengadakan silaturahmi dan halal bihalal yang dibalut dengan kegiatan Seminar Nasional Online, Minggu (6/6/2021). Mengusung tema “Sinergi Alumni dalam Pendidikan dan Profesi Bidang Peternakan”, kegiatan tersebut mendatangkan lima narasumber.
Antara lain Ir. Eddy Karyadi (Head of Production Planning PT. Japfa Comfeed Ind Poultry Breeding Division), Ir. Didik Purwanto, IPU (Ketua Umum PB ISPI), Ir. Judi Sugiyatno, MM.,MBA (CEO), Prof. Dr. M. Halim Natsir, S.Pt.,MP.,IPM.,ASEAN Eng (Wakil Dekan I Fapet UB), dan Imam Bonari, S.Pt (Ketua Dewan Komite Etik dan Pengawasan DPP Paravetindo).
Dekan Fapet UB, Prof.Dr. Sc.Agr.Ir. Suyadi, M.S.,IPU.,ASEAN Eng dalam sambutannya mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah menjalin dan mempererat tali silaturahmi diantara warga Fapet UB. Disamping itu bersama-sama membangun profesionalisme bidang peternakan sehingga dapat meningkatkan dan memajukan peternakan Indonesia.
“Oleh karenanya sinergi diantara alumni sangat diperlukan untuk memperluas jaringan, berbagi wawasan, pengalaman, dan ilmu baik kepada sesama alumni, mahasiswa, hingga Fakultas. Sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan dan akreditasi penilaian bagi kampus.” jelas Suyadi
Sejalan dengan pernyataan tersebut Ir. Didiek Purwanto menjabarkan kesenjangan antara Perguruan Tinggi dan dunia usaha. Menurutnya lulusan Perguruan Tinggi hanya paham akan teori, keterampilan individu, motivasi belajar hanya fokus untuk lulus ujian, proses belajar pasif, dan penggunaan terknologi terpisah dari proses belajar.
Sedangkan tuntutan dunia usaha menghendaki penyelesaian solusi masalah berdasarkan konsep ilmiah, keterampilan kelompok atau team work, belajar efektif/berkelanjutan, mampu mengintegrasikan antar disiplin ilmu, belajar proses interaksi dengan orang lain, serta mamanfaatkan teknologi untuk proses belajar.
“Maka Perguruan Tinggi perlu memberikan jaminan bahwa lulusannya dapat terserap pasar kerja dengan waktu tunggu yang singkat karena lulusannya unggul dan selaras dengan tuntutan pasar kerja.” papar Didiek
Beberapa langkah perubahan dinilai efektif untuk mewujudkan lulusan unggul yang sesuai tuntutan pasar. Pertama mengubah metode pembelajaran menjadi terbuka, interaktif, dan dekat dengan dunia usaha/industri. Kedua kurikulum dan pengajar mengikuti perubahan tuntutan perkembangan teknologi dan pasar kerja. Ketiga perguruan tinggi berperan aktif menetapkan road map pembangunan peternakan nasional, dan pada point keempat ialah membangun jejaring secara intens dan aktif.
Wakil dekan I, Prof. Halim Natsir sebagai salah satu narasumber menyampaikan bahwa kurikulum Fapet UB saat ini merupakan kombinasi yang kisi-kisi pemberlajarannya menekankan pada capaian pembelajaran (CP), kurikulum model Outcome Base Education (OBE), kurikulum mengakomodir ide-ide entrepreneur dan nuansa pengembangan industri dalam rangka menyambut Revolusi Industri 4.0, serta kurikulum Kampus Merdeka – Merdeka Belajar.
Adapun tujuan perubahan kurikulum dari waktu ke waktu adalah upgrade kualitas lulusan sesuai tuntutan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, serta mahasiswa dapat mengembangkan potensi diri secara luas. Sehingga saat mahasiswa merampungkan studi di bangku perkuliahan ready to use for industry maupun melakukan wirausaha. (dta)