![Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya lakukan pengabdian dengan topik usaha penerapan formulasi pakan itik petelur menggunakan sumber Protein Nabati](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/11/Screenshot-2023-11-29-at-22.15.24.png)
Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya melakukan pengabdian kepada masyakat dengan topik usaha penerapan formulasi pakan itik petelur menggunakan sumber protein nabati, di Kelompok peternak itik petelur “Panggah Lancar”, Turen, Kabupaten Malang. Tim Pengabdian diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc., IPU, ASEAN Eng., dengan beranggotakan Dr. Ir. Eko Widodo, M.Agr.Sc., Danung Nur Adli, S.Pt., M.Pt., M.Sc., dan Dr. Feri Eko Hermanto, S.Si, MSi (18/11/2023).
Materi pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc., IPU, ASEAN Eng., Keterpurukan usaha peternakan unggas sebagai besar disebabkan oleh ketergantungan terhadap bahan pakan impor terutama jagung sedangkan bahan pakan lokal masih terbatas pada efisiensi pakan yang rendah. Jagung merupakan bahan pakan sumber energi utama bagi unggas yang sampai saat ini belum tergantikan. Hal ini diperburuk dengan mahalnya dan kenaikan sumber protein pada unggas terutama sumber hewani. Sehingga, dilakukan upaya untuk menggunakan Pakan yang bersumber protein nabati pada itik petelur.
Materi Kedua disampaikan oleh Danung Nur Adli, S.Pt., M.Pt., M.Sc., yakni program pakan itik petelur final stock skala rumahan. Menurutnya setiap tahun kenaikan harga pakan pabrik setidaknya Rp. 100,-/Kg. setiap tahun sedikit tetapi tidak di imbangi dengan harga telur. Oleh karenanya, disiplin atau melakukan program pakan penting dilakukan dimulai dari Masa Starter (0-8 minggu); Masa Grower (9-12 Minggu); dan Masa Pre-Laying (13-16 minggu). Berikutnya disampaikan, bahwa mengetahui jumlah protein pada pakan perlu dilakukan untuk meng evaluasi kinerja pertumbuhan itik pada setiap fase. Disamping itu, program kesehatan dan vaksinasi dimulai dari Minggu pertama hingga minggu ke 28 memiliki peran untuk mengantisipasi adanya berbagai serangan penyakit pada unggas. Menurutnya, lebih baik mencegah dibandingkan ada nya penyakit yang muncul walaupun hanya 1 ekor.
Berita Lainnya
![Pj Bupati Magetan Terima KKN 1140 Mahasiswa dari 3 Universitas](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/Penerimaan-KKNT-Oleh-Pj-Bupati-Magetan-2024-1-276x170.jpg)
![Pelepasan 568 Mahasiswa FAPET Universitas Brawijaya KKN di Kabupaten Magetan oleh Rektor](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/pelepasan-kkn-2024-2-276x170.jpg)
![Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Finalisasi Dokumen Penting untuk Akreditasi AQAS](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/06/rapat-finalisasi-AQAS-1-276x170.jpg)
![Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Majukan Budidaya Ayam Petelur dengan AI Bersama PT. Charoen Pokphand Indonesia](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/06/Rapat-Koordinasi-Teaching-Farm-dan-FAPET-UB-2-276x170.jpg)
Pengumuman
![Pengumuman Pembaruan Data Penerima KIP Kuliah Merdeka On Going Tahun 2024](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)
![Sosialisasi Bantuan Program Pembelajaran Kredensial Mikro Semester Ganjil 2024/2025](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/06/WhatsApp-Image-2024-06-25-at-14.46.23-276x170.jpeg)
![Jadwal Pembekalan KKN Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Tahun 2024](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)
![Undangan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Merdeka Tahun 2021](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)