Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Disertasi Riyanto,SST.,S.Pt.,MP : Pemberdayaan Peternak Sapi Potong di Lahan Kering

Disertasi Riyanto,SST.,S.Pt.,MP : Pemberdayaan Peternak Sapi Potong di Lahan Kering

Rabu, 23 September 2020
Oleh : Admin Fapet

Dosen Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, Riyanto, SST.,S.Pt.,MP melakukan penelitian tentang pemberdayaan peternak sapi potong di lahan kering. Penelitian yang berlokasi di Kabupaten Kediri itu digunakan sebagai penelitian Disertasi.
Ia tercatat sebagai mahasiswa program Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), dan telah melangsungkan ujian akhir disertasi secara daring, Senin (21/09/2020).
Menurutnya pemberdayaan masyarakat adalah jembatan bagi konsep pembangunan makro dan mikro. Sebab dalam kerangka pemikiran tersebut, dana, prasarana, dan sarana dialokasikan kepada masyarakat melalui berbagai program pembangunan. Yangmana dapat merangsang percepatan kegiatan sosial ekonomi masyarakat.
Proses itu diarahkan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat (capacity building) melalui pemupukan modal. Sumbernya dari surplus yang dihasilkan hingga memanifestasikan pendapatan bagi masyarakat. Dengan kata lain, proses transformasi harus digerakkan oleh masyarakat sendiri.
Begitupula konsep pemberdayaan berkelanjutan perlu diterapkan pada peternak sapi potong untuk mengoptimalkan potensi peternak. Misalnya mengimplementasikan konsepsi Blue dan Green Economy secara sinergis dengan mempertimbangkan potensi sumber daya yang ada di Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri.
“Menurut United Nasional Environment Program Prinsip dasar green economy lebih mengutamakan kelestarian lingkungan seperti; rendah karbon, hemat sumber daya alam, tidak mengandalkan bahan bakar fosil, serta minimalisasi sampah. Sedangkan blue economy menekankan pada efektifitas, efisiensi, inovatif, adaptif, kreatif, inklusi sosial, dan nir limbah (Zero Waste).” Jelas Riyanto
“Namun keduanya dapat disinergikan sehingga diharapkan dapat mengatasi masalah utama pembangunan yaitu kelestarian lingkungan, krisis energi, nilai ekonomis, dan kemiskinan.” lanjutnya
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, didapatkan bahwa 47,72% dari responden, berprofesi petani atau peternak. Hal itu menunjukan bahwa karakteristik potensi bidang pertanian dan peternakan di daerah penelitian menunjukkan interaksi yang sangat mendukung pemberdayaan berkelanjutan peternak usaha sapi potong.
Kesimpulannya karakteristik potensi bidang pertanian, dan peternakan di sana menunjukkan interaksi yang sangat mendukung pemberdayaan berkelanjutan peternak usaha sapi potong. Baik interaksi rantai nilai, hubungan antar pelakunya (penyedia potensial dan pengguna potensial), dan keterkaitan komoditi dilahan kering dengan pemanfaatan limbah yang dihasilkan.
Sementara itu variabel yang terkait menjadi faktor-faktor pemberdayaan peternak usaha meliputi kemampuan pelaku pemberdayaan yang memiliki pengaruh total terbesar dari modal motivasi diikuti oleh modal manusia dan modal buatan. Kemandirian peternak dengan pengaruh total terbesar dari kemampuan pelaku pemberdayaan, diikuti oleh modal buatan dan modal manusia. (dta)
 

Posted in Berita