Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Bumerang : Mengedukasi Mahasiswa Tentang Ekonomi Hijau pada Sektor Agrokompleks

Bumerang : Mengedukasi Mahasiswa Tentang Ekonomi Hijau pada Sektor Agrokompleks

Senin, 22 November 2021
Oleh : Humas FapetUB

Biro Badan Usaha Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) mengadakan kegiatan BUM Berbagi Informasi Melalui Webinar Sekarang (BUMERANG), Sabtu (20/11/2021). Tema yang diberikan adalah budidaya maggot black soldier fly (BSF), sebagai upaya mewujudkan ekonomi hijau melalui bisnis di sektor agrokompleks yang ramah lingkungan.

Narasumber pada acara tersebut adalah Fathimah Himmatina dan Nala Amirah Putri. Menurut Fathimah, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara penghasil sampah makanan terbesar di dunia. Hal itu menyebabkan polusi dan merusak keindahan, namun disisi lain berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai media budidaya maggot BSF. Yakni larva dari jenis lalat besar berwarna hitam yang terlihat seperti tawon. Meski dikelompokkan sebagai lalat, hewan ini tidak hinggap di sampah sehingga tidak membawa penyakit.

“Hasil budidaya maggot dapat mengurangi sampah menjadi pupuk kompos. Sebab 750 kg maggot BSF mampu mengurai sekira dua ton sampah organik hanya dalam kurun waktu dua hingga tiga minggu. Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.” ujar Fathimah

Sementara itu narasumber Nala mengatakan bahwa melalui budidaya maggot dapat menumbuhkan ekonomi hijau. Yaitu gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat. Sekaligus mengurangi kerusakan lingkungan. (dta)

 

 

Posted in Berita