Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Biofermentasi Tepung Daun Dadap sebagai Bahan Pakan Alternatif Ternak Babi

Biofermentasi Tepung Daun Dadap sebagai Bahan Pakan Alternatif Ternak Babi

Senin, 30 November 2020
Oleh : Admin Fapet

Budidaya ternak babi merupakan salah satu usaha yang dapat menunjang program pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan pangan hewani untuk perbaikan gizi masyarakat Indonesia. Meskipun sebagian besar masyarakat Indonesia tidak mengkonsumsi produk yang berasal dari babi, akan tetapi babi adalah penyumbang sumber devisa Negara. Karena merupakan komoditi ekspor ke Filipina, Thailand, Singapura, Taiwan, dan Hongkong.
Data dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2018, ekspor ternak babi dalam kurun waktu enam tahun terakhir terus meningkat. Tahun 2014 sebanyak 403.720 ekor babi yang di ekspor lalu naik menjadi 455.742 ekor di tahun 2018.
Akan tetapi budidaya ternak babi terkendala dengan tingginya harga bahan pakan yang sebagian besar berupa butiran (jagung, bungkil kedele, dedak padi). Serta sering bersaing dengan kebutuhan manusia sehingga ketersediannnya tidak berkesinambungan. Oleh karenanya perlu pembuatan pakan alternatif untuk menekan biaya produksi.
Permasalahan tersebut menarik perhatian staf pengajar jurusan nutrisi dan makanan ternak Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, Ir. Stelly Novaria Rumerung, MP untuk melakukan penelitian. Bersama promotor yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Siti Chuzaemi, MS., IPU.ASEAN Eng, Dr. Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc.,IPU.ASEAN Eng, dan Prof. Dr. Ir. Bernat Tulung, DEA, dia mengusung judul “Biofermentasi Tepung Daun Dadap (Erythrina variegata Linn.) dengan Pleurotus ostreatus dan Pengaruhnya Terhadap Penampilan Babi Lepas Sapih.”

ujian disertasi terbuka atas nama Ir. Stelly Novaria Rumerung, MP

Menurutnya daun dadap yang murah, melimpah, dan mudah didapat bisa dijadikan pakan alternatif dalam ransum babi. Tanaman leguminosa pohon dari suku fabaceae ini, mengandung protein sebesar 23-26%, gross energy 3902 kkal/kg, dan kadar komponen serat tinggi.
Di Indonesia selama ini pemanfaatannya sebagai pakan ternak ruminansia saja, sedangkan pada ternak non ruminansia seperti babi, belum banyak digunakan. Mengingat  kemampuan babi terbatas dalam mencerna komponen serat.
Pada pembuatan pakan alternatif, daun dadap difermentasi subsrat padat dan ditambahkan jamur pleurotus ostreatus. Sehingga dapat mendegradasi komponen serat (hemiselulosa, selulosa, lignin) agar mudah dicerna dan memaksimalkan pertumbuhan ternak babi baik kuantitas maupun kualitasnya. Jamur pleurotus ostreatus menghasilkan enzim ekstraseluler yang dapat mendegradasi lignin secara efektif.
Pada proses penelitian Stelly melakukan dua tahapan yang bertujuan untuk menganalisis level inokulum dan waktu inkubasi terbaik dalam proses fermentasi tepung daun dadap dengan jamur Pleurotus ostreatus. Selanjutnya ditentukan kandungan nutrien terbaik dari tepung daun dadap fermentasi.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian itu adalah jamur pleurotus ostreatus dapat mendegradasi tepung daun dadap dalam proses fermentasi padat dengan waktu inkubasi tujuh hari. Hasil fermentasi ini meningkatkan kadar protein kasar, gross energi dan menurunkan kadar serat kasar, lemak kasar serta komponen serat. Secara kualitas, penggunaan tepung daun dadap fermentasi dalam pakan sampai 15%, tidak mempengaruhi persentase karkas, daya mengikat air, dan tebal lemak punggung. Tetapi menurunkan susut masak daging dan kadar kolesterol daging. Maka dapat memperbaiki penampilan produksi baik secara kuantitas maupun kualitas, sehingga direkomendasikan sebagai bahan pakan alternatif pada ternak babi.
Stelly merupakan mahasiswa Program Doktor Ilmu Ternak di Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB). Dosen spesialisasi Nutrisi Ternak Babi ini telah melangsungkan ujian terbuka disertasi secara daring, Senin (30/11/2020) untuk mendapatkan gelar Doktor. (dta)

Posted in Berita