Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sedang marak menjangkit ternak sapi di Indonesia. Permasalahan ini menjadi bahasan hangat pelaku peternakan, mulai dari peternak, dinas, dokter hewan, hingga akademisi telah banyak berdiskusi untuk menemukan solusi.
Menurut Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Dr. Achadiah Rachmawati,S.Pt.,M.Si salah satu upaya penanganan PMK yang tepat ialah memperhatikan bio sekuritas. Meliputi kebersihan kandang, ternak, wadah pakan minum, dan petugas kandang.
“Kebersihan dan lingkungan yang steril ampuh untuk menghindari penyakit yang disebebkan oleh virus ini. Sama halnya dengan kasus Covid-19 yang mewajibkan menjaga kebersihan, seperti rajin mencuci tangan dengan sabut, memakai masker, segera mengganti pakaian apabila dari keluar rumah.” terang Achadiah
“Oleh karenanya disamping peningkatan imun ternak dengan memberikan pakan berkualitas dan vitamin, peternak juga harus concern pada biosekuritas. Baik petugas kandang ataupun pengunjung harus bersih , agar tidak menjadi carrier virus.” lanjutnya
Sterilisasi pengamanan dapat dilakukan seperti pada kandang ayam closed house. Dimana pengunjung dan petugas menggunakan baju dan sepatu khusus, kemudian disemprot disinfektan.
Achadiah mengatakan, biosekuritas untuk penanganan PMK ini sangat menarik dan dapat dijadikan sebagai karya ilmiah. Dia menyampaikan hal itu ketika menjadi narasumber dalam acara kajian karya tulis ilmiah (KTI) yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa bidang keilmiahan di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) bernama Kelompok Ilmiah Mahasiswa (KIM), Jumat (27/5/2022).
Kajian KTI merupakan kegiatan rutin bulanan yang diperuntukkan bagi seluruh anggota KIM dan mahasiswa Fapet UB , guna memberikan gagasan di bidang peternakan yang dapat digunakan sebagai bahan mengkuti lomba karya tulis maupu program kreativitas mahasiswa (PKM). Sehingga mahasiswa update tentang kondisi maupun teknologi peternakan terkini dan memiliki gambaran yang dijasikan sebagai obyek karya tulis. (dta)