Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) mengadakan program 3 in 1, yaitu proses belajar-mengajar dengan tiga pemateri dalam satu mata kuliah. Pengajarnya terdiri dari dosen dari perguruan tinggi luar negeri, praktisi, dan dosen internal UB. Bertujuan meningkatkan jumlah dosen luar negeri dan keterlibatan praktisi dalam memenuhi capaian pembelajaran mata kuliah.
Topik tentang “Genomics: Applications in Medicine and Animal Science” disampaikan oleh ahli Biostatistik dan Molecular Bioscience, Prof. Beben Benyamin (University of South Australia), Selasa (15/11/2022). Peserta kegiatan tersebut adalah mahasiswa program sarjana, magister, dan doktor Fapet UB.
Beben mengatakan statistik telah digunakan secara luas untuk menganalisis data fenotip dan genomik dalam skala besar. Genomik juga telah digunakan sejak lama untuk mengoptimalisasi produksi ternak.
“Contoh penerapan genomik dalam peternakan adalah estimasi heritabilitas dan prediksi genomik ternak.” terang Beben
Antusiasme mahasiswa peserta kuliah tamu sangat baik dilihat dari diskusi dan jumlah pertanyaan yang ditujukan kepada pemateri. Salah satu peserta mahasiswa fasttrack program magister, Rischa menanyakan teknik implementasi seleksi genetik ternak pada skala peternak rakyat sapi perah dalam rangka mendapatkan produksi susu yang optimal sesuai dengan potensi genetiknya.
Menurut Beben, pertanyaan itu penting dan sangat baik melihat sebagian besar peternak sapi perah di Indonesia adalah peternak skala rakyat. Sebagian besar seleksi genetik dilakukan di peternakan besar karena mereka memiliki banyak ternak yang memudahkan seleksi untuk peningkatan kualitas gen yang juga bergantung pada heritabilitasnya.
“Sulit mengaplikasikan untuk seleksi ternak dalam skala kepemilikan yang kecil. Inseminasi buatan menjadi metode yang paling sesuai untuk diterapkan oleh peternak rakyat sebagai implementasi seleksi genetik menggunakan semen dari pejantan unggul.” (asr/dta)