Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Analisis Keberlanjutan Usaha Peternakan Sapi Perah di Dataran Rendah

Analisis Keberlanjutan Usaha Peternakan Sapi Perah di Dataran Rendah

Rabu, 30 Desember 2020
Oleh : Admin Fapet

Peternakan sapi perah umumnya berada di wilayah dataran tinggi yang dingin dan sejuk untuk menghindari ternak stress akibat kepanasan. Namun seiring perkembangan waktu,  wilayah usaha peternakan di dataran tinggi mengalami overload, menyebabkan muncul  permasalahan di bidang  lingkungan, sosial, dan ekonomi  peternak.
Kondisi  tersebut memunculkan pemikiran yang didasari dari hasil beberapa riset tentang wilayah alternatif untuk pengembangan usaha sapi perah, yakni wilayah dataran rendah. Sebab dataran rendah memiliki potensi sumberdaya alam berupa limbah pertanian dan limbah pabrik yang  bdapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan. Disamping itu sumberdaya manusia dan sumberdaya ekonomi juga tersedia.
Akan tetapi peternakan di dataran rendah mempunyai kendala lingkungan yang cukup serius yaitu temperatur udara yang relatif tinggi. Sehingga mengakibatkan cekaman panas yang   pada akirnya berpengaruh pada produksi ternak.
Menelisik fenomena itu Kepala Laboratorium Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri (Uniska), Kediri, Endang Sapta Hari Sosiawati, S.Pt.,MP melakukan penelitian berjudul “Analisis Keberlanjutan Usaha Peternakan Sapi Perah di Dataran Rendah”.
Penelitian yang berfokus di Koperasi Susu Karya Bhakti-Kecamatan Ngancar-Kabupaten Kediri-Provinsi Jawa Timur, disusun sebagai syarat mendapatkan gelar Doktor. Pasalnya dia terdaftar sebagai mahasiswa Program Pascasarjana di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB).
Endang mengatakan tujuan penelitian adalah untuk menemukan nilai atau angka keberlanjutan serta faktor-faktor dan model struktural dari keberlanjutan usaha sapi perah didataran rendah.
Sampel yang digunakan sebanyak 150 unit, terbagai dalam tiga strata yaitu strata 1 (S1), strata 2 (S2), dan srtata 3 (S3). Nilai keberlanjutan dan intepretasinya di dasarkan pada rumus dan standar (besaran angka dan warna) yang dikeluarkan oleh International Farm Comparison Network (IFCN, 2010) yang meliputi nilai:  1). Keberlanjutan ekonomi, 2). Keberlanjutan lingkungan,  3). Keberlanjutan sosial, 4). Faktor ternak, 5). Faktor pakan, dan 6). Faktor kesehatan ternak.
Hasil penelitian menunjukkan peternak sapi perah responden didominasi oleh peternak produktif. Pendidikan formal relative rendah (72,8%lulusan SD), memiliki usaha atau pendapan non sapi perah (dagang, tani, ternak non sapi perah, buruh, sopir, ASN,lain-lain), investasi di sapi perah lebih besar disamping usaha lain. Sehingga dapat disimpulkan ybahwa nilai keberlanjutan usaha sapi perah tertinggi (bagus) ada pada S1, kemudian disusul S2 dan S3. (dta)

Posted in Berita