Research group Red Meat Producer (RG-RMP) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) berencana mengembangkan usaha sapi potong dalam bentuk penggemukan dan pembiakan di Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang. Diketuai oleh Dr. Mashudi, tim beranggotakan Rizki Prafitri, Ph.D, Dr. Nanang Febrianto, Aulia Puspita A. Y., M.Sc., Asri Nurul Huda, M.Sc, dan Poespitasari Hazanah Ndaru, MP.
Langkah awal yang mereka lakukan ialah melakukan penelitian eksplorasi data dasar tentang usaha ternak sapi pedaging pada empat desa. Antara lain Desa Senggreng, Desa Jatiguwi, Desa Trenyang, dan Desa Sambigede.
Berdasarkan data penelitian yang dilakukan pada bulan Juli hingga Oktober 2021 tersebut, diketahui bahwa beternak merupakan mata pencaharian tertinggi kedua setelah bertani. Akan tetapi mayoritas usia peternak lebih dari 50 tahun dengan tingkat pendidikan sebagian besar lulusan SD dan SMP.
Sementara itu dari segi jenis ternak dan kepemilikannya, jumlah kepemilikan terbesar adalah betina dewasa dari bangsa sapi simental melalui sistem perkawinan dengan metode Inseminasi Buatan (IB). Pakan yang diberikan meliputi jerami padi, jerami jagung, pucuk tebu, rumput gajah, dan rumput lapang dengan tambahan konsentrat menggunakan dedak padi.
Hal itu menunjukan status nutrisi masih cukup baik serta memiliki potensi bahan pakan lokal yang sangat baik. Sedangkan dari aspek reproduksi, diperoleh variasi yang cukup tinggi pada tingkat keberhasilan IB, sehingga mengindikasi keberhasilan IB akan tercapai setelah dilakukan lebih dari lima kali.
Menurut Mashudi, dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha penggemukan maupun pembiakan ternak sapi potong memiliki potensi yang sangat baik di Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang. Akan tetapi diperlukan pendampingan bagi peternak untuk dapat memanfaatkan potensi bahan pakan lokal untuk meningkatkan efisiensi produksi, reproduksi, dan ekonomi usaha. Serta dibutuhkan penelitian lanjut yang fokus pada metode feeding trial on farm, untuk mengukur status nutrisi. Karena pada dasarnya status nutrisi mempengaruhi performa produksi dan reproduksi ternak. (dta)