Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Guru Besar Baru Fapet Temukan Solusi Swasembada Daging dan Formulasi Pakan untuk Tingkatkan Produktivitas Ayam

Guru Besar Baru Fapet Temukan Solusi Swasembada Daging dan Formulasi Pakan untuk Tingkatkan Produktivitas Ayam

Sabtu, 20 Maret 2021
Oleh : Humas FapetUB

Tahun 2021 Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) menambah kuantitas Guru Besar aktif sehingga saat ini memiliki  17 orang. Penambahan didapat  usai penetapan Dr. Ir. Nurul Isnaini, M.P dan Dr. M. Halim Natsir,S.Pt, M.P, IPM, ASEAN Eng menjadi guru besar.

Tertulis dalam SK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) nomor 109952/MPK/KP/2020 tanggal 18 November 2020, menetapkan Prof. Nurul sebagai Guru Besar bidang Ilmu Manajemen Reproduksi Ternak. Sedangkan Prof. Halim dinyatakan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pengolahan Pakan Unggas yang tertuang dalam SK Kemendikbud RI nomor 122610/MPK/KP/2020  tertanggal 18 November 2020.

Mengingat kondisi pandemi yang belum kondusif, pengukuhan gelar oleh ketua Senat UB, Prof. Dr. Ir. Ariffin, M.S dilakukan secara daring melalui ZOOM meeting, Sabtu (20/03/2021). Pada kesempatan tersebut Prof. Nurul menyampaikan orasi ilmiah mengenai “Strategi Teknologi Reproduksi untuk Menghasilkan Kelahiran Kembar pada Kerbau”.

Nurul berpendapat bahwa hingga saat ini produksi daging sapi dan kerbau dalam negeri hanya dapat berkontribusi sebesar 50,6% terhadap pemenuhan ketersediaan nasional, lalu 49,4% kekurangannya harus dipenuhi melalui impor.

“Pengembangan ternak kerbau sebenarnya memiliki prospek yang cukup baik untuk mendukung upaya pencapaian swasembada daging. Akan tetapi, sistem pemeliharaan yang masih menggunakan sistem tradisional berdampak pada terjadinya penurunan populasi kerbau dalam 10 tahun terakhir.” terangnya

Oleh karenanya diperlukan strategi teknologi reproduksi untuk meningkatkan populasi dan produktivitas kerbau, yaitu dengan mengupayakan kelahiran kembar. Strategi itu dapat dilakukan dengan mensinergikan beberapa teknologi reproduksi yaitu metode induksi superovulasi dan inseminasi buatan, metode induksi superovulasi, inseminasi buatan, dan transfer embrio, serta metode maturasi oosit in vitro, fertilisasi in vitro, dan transfer embrio.

Namun strategi kelahiran kembar berdampak kurang baik, seperti tingginya resiko gangguan reproduksi sehingga ternak mengalami kesulitan melahirkan, bobot lahir dan pertambahan bobot badan anak yang rendah, serta terjadinya sindrom freemartin (kemandulan) pada anak betina.

“Langkah untuk menanggulangi dampak itu adalah menempatkan kerbau pada kandang isolasi dengan pengawasan rutin pada saat menjelang beranak, memberikan pakan dengan densitas nutrien tinggi selama bunting dan laktasi, serta menggunakan spermatozoa hasil sexing untuk inseminasi buatan atau fertilisasi in vitro.” pungkas Dosen minat Produksi Ternak

Sementara itu Prof. Halim juga menyajikan orasi ilmiah berjudul “Teknologi Produksi Natural Growth Promoter dan Konsep Formulasi Pakan di Era Industri 4.0 sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Ayam.” Dia mengatakan keamanan pangan produk ayam harus didukung dari keamanan pakan ayam baik berupa imbuhan pakan dan pakan utama.

“Penggunaan Antibiotik Growth Promoter (AGP) sebagai imbuhan pakan dapat menimbulkan residu dalam produk ayam. Sehingga menyebabkan masalah resistensi antibiotik tertentu pada ayam dan manusia yang mengkonsumsi produk ayam itu.”jelasnya

AGP dapat diganti dengan produk alami Natural Growth Promoter (NGP). Akan tetapi pemilihan teknologi produksi NGP yang tidak tepat, menyebabkan kurang efek yang optimal terhadap produktivitas dan kesehatan ayam. Berdasarkan penelitiannya, Halim menafsir teknologi produksi NGP dengan menggunakan teknologi nano enkapsulasi double coating terbukti efektif untuk mengganti AGP.

“Formulasi pakan dalam konsep smart farming akan menggunakan platform yang dikoneksikan dengan perangkat teknologi maju mengabungkan data sistem sensor, ketersediaan dan sebaran bahan pakan, imbuhan pakan, data ayam dan kandang serta didukung oleh nutrigenomik dapat meningkatkan kualitas pakan yang sesuai dengan kondisi ayam di peternakan, sehingga produktivitas dan kesehatan ayam meningkat.” pungkasnya (dta)

 

Posted in Berita