Dosen Fapet UB Bersama Dosen University of Lujan Argentina Bahas Urgensi Penyediaan Jagung Sebagai Komponen Utama Pakan Unggas

Peternakan unggas di Indonesia memiliki kendala ketersediaan dan harga bahan pakan berupa jagung kuning. Sebagai komponen utama sumber energi, proporsi penggunaan jagung kuning lebih besar dibandingkan dengan bahan pakan yang lain yakni sekira 50%.

Disamping itu penyimpanan dalam jangka waktu yang panjang, menimbulkan masalah mikotoksin. Yakni metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang dan dapat menimbulkan penyakit baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan.

Permasalahan tersebut menjadi topik pembahasan seminar online Corn Industry for Poultry Industry: An Insight, A Training of Corn Supply and Subtitution, Sabtu (10/7/2021). Pembicara kegiatan adalah Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Dr. Irfan H. Djunaidi dan Sebastián Sterzer (Head at International Relations Area of the International Trade Observatory at National University of Lujan, Buenos Aires, Argentina).

Mereka menyampaikan masalah ketersediaan jagung untuk industri perunggasan, dan solusi alternative yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah jagung untuk bahan pakan unggas, baik dari segi kuantitas ketersediaan

Menurut Dr. Irfan, solusi penyelesaian masalah-masalah itu adalah menjalin kontrak kerjasama antara produsen jagung, distributor, dan koperasi peternak. Menetapkan standarisasi mutu yang disepakati bersama dengan harga yang sesuai mutu. Perluasan area penanaman jagung pada satu kawasan terpadu untuk stabilitas produksi dan kualitas jagung pakan.

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang urgensi penyediaan jagung sebagai komponen utama bahan pakan unggas. Disamping itu memberi solusi alternative penyediaan bahan pakan sumber energi yang dapat dilakukan untuk menunjang perkembangan industri pakan ungags.” jelas Irfan

Sasaran kegiatan ialah stake holder perunggasan Indonesia khususnya akademisi, praktisi peternakan unggas, peternak, dan mahasiswa peternakan mapun kedokteran hewan.  Serta masyarakat umum yang tertarik dengan ternak unggas khususnya dalam penyediaan bahan pakan unggas. (dta)