Tingkatkan produktivitas ayam broiler dengan antibiotik berbahan dasar alami yang bebas residu, mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UB berhasil meraih juara I sub tema agrokompleks pada ajang LKTI Prisma (Pekan Riset dan Ilmiah Mahasiswa) 6. Tim yang terdiri dari Rufii (2014) dan Mifrotul Qomariyah (2015) ini mengulas karya berjudul “Inovasi Pakan Fungsional Berbasis Daun Kelor, Kunyit, dan Tepung Cacing untuk Meningkatkan Produktivitas Ayam Broiler Tanpa Residu Antibiotik.”
Rufii memaparkan bahwa penggunaan bahan-bahan alami seperti daun kelor dan kunyit, menjauhkan resiko ayam broiler mengandung residu apabila dikonsumsi. Dewasa ini permintaan pasar meningkat sehingga peternak berlomba-lomba meningkatkan produktivitas dengan menggunakan antibiotik. Namun sangat disayangkan antibiotik yang biasa digunakan mengandung bahan-bahan kimia berbahaya sehingga menghasilkan ayam broiler yang beresidu saat dikonsumsi.
Dibawah bimbingan dosen Eko Nugroho, S.Pt.,M.Sc, mereka menggunakan daun kelor karena selain mengandung protein yang tinggi, tanaman tersebut melimpah dan harganya pun murah. Sementara itu penambahan kunyit digunakan untuk meningkatkan nafsu makan sedangkan tepung cacing sebagai anti bakteri atau antibiotik yang dapat membunuh bakteri dalam usus halus.
“Saya sangat senang, ini merupakan pengalaman pertama saya mengikuti kompetisi dan menjadi juara I adalah hal yang luar biasa. Hadiah ini akan kami gunakan untuk mengikuti LKTI lainnya untuk mengasah kemampuan serta menambah pengalaman dan wawasan.” ungkapnya
Prisma merupakan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional untuk Mahasiswa dan pelajar SMA yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian (FP) UB, 16-18/9/2016. Bertajuk Agroinovasi (Anugerah Inovator Muda Indonesia), kegiatan tersebut mengusung tema “Mewujudkan Kemandirian Bangsa untuk Mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) 2030”, dengan empat sub tema Sains dan Teknologi, Sosial dan Ekonomi, Agrokompleks, serta Pendidikan dan Kesehatan. (dta)