pembekalan calon wisudawan Fapet
Jumlah konsumen daging unggas (khususnya ayam) di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara ASIA lainnya, sedangkan jumlah penduduk Indonesia membludak. Menurut Ir. Jarot Rustanto H.P. Deputy General Manager PT. Sinar Sarana Sentosa hal tersebut yang membuat potensi bisnis unggas di indonesia terbuka lebar. Selain itu dewasa ini tren konsumsi unggas di dunia juga semakin meningkat.
Jarot merupakan alumni Fakultas Peternakan angkatan tahun ’91 yang dipercaya Fakultas Peternakan untuk memberikan motivasi dan gambaran dunia kerja kepada calon wisudawan Fapet. Melakui kegiatan yang bertajuk Pembekalan Memasuki Dunia Kerja bagi Para Calon Wisudawan Fakultas Peternakan pada Jumat (8/4) lalu, beliau menyampaikan tentang prospek peternakan unggas di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa daging ayam merupakan sumber protein hewani yang relatif terjangkau jika dibandingkan dengan harga daging sapi, namun kualitas kandungan proteinnya hampir sama.
Pada kesempatan tersebut Jarot memaparkan faktor-faktor yang mendukung potensi bisnis unggas di Indonesia antara lain konsumsi rendah yang tidak diimbangi dengan besarnya jumlah penduduk sehingga peluang di pasar terbuka lebar, banyak investor yang tertarik dengan bisnis perunggasan serta penggunaan bibit unggul (Great Grand Parents Stock) yang masih import. Sementara itu tantangannya ialah persaingan produk luar negeri yang masuk ke Indonesia dan iklim di Indonesia yang panas dan lembab. Bisnis unggas merupakan bisnis yang padat teknologi dan padat modal maksudnya dengan memodernisasi alat-alat peternakan yang memanfaatkan kemajuan teknologi dapat meringatkan pekerjaan peternak sehingga peternak tidak lagi berada di kandang yang bau.
Sistem budidaya unggas komersial dapat ditempuh melalui 2 jalur seperti kemitraan dan mandiri. Jalur kemitraan berarti bekerjasama dengan perusahaan peternakan, peternak tidak membeli bibit dan tidak memasarkan hasil panen sendiri. Mereka memperoleh penghasilan atas dasar kesepakatan dengan inti. Sedangkan jalur mandiri ditempuh dengan usaha sendiri membeli bibit dari pabrikan dan menjual hasil panen sendiri sehingga untung maupun rugi ditanggung sendiri. Jika modal usaha ternak ini kecil, saat mengalami kerugian akan kesulitan memulai usaha lagi. (dta)
Berita Lainnya
![8 Mahasiswa FAPET UB Kuliah di Kampus Taiwan dan Thailand](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/WhatsApp-Image-2024-07-05-at-10.09.38-2-276x170.jpeg)
![Tingkatkan Populasi Tanaman Pakan untuk Dukung Peternakan Sapi Perah di Malang oleh Tim Riset FAPET UB](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/KENALKAN-TANAMAN-KALIANDRA-SEBAGAI-SUMBER-PROTEIN-PAKAN-BAGI-TERNAK-SAPI-PERAH-276x170.jpg)
![Pj Bupati Magetan Terima KKN 1140 Mahasiswa dari 3 Universitas](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/Penerimaan-KKNT-Oleh-Pj-Bupati-Magetan-2024-1-276x170.jpg)
![Pelepasan 568 Mahasiswa FAPET Universitas Brawijaya KKN di Kabupaten Magetan oleh Rektor](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/pelepasan-kkn-2024-2-276x170.jpg)
Pengumuman
![Pengumuman Pembaruan Data Penerima KIP Kuliah Merdeka On Going Tahun 2024](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)
![Sosialisasi Bantuan Program Pembelajaran Kredensial Mikro Semester Ganjil 2024/2025](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/06/WhatsApp-Image-2024-06-25-at-14.46.23-276x170.jpeg)
![Jadwal Pembekalan KKN Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Tahun 2024](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)
![Undangan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Merdeka Tahun 2021](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)