Mirsa Ita Dewi Adiana : Mahasiswa Fapet UB yang Memboyong Berbagai Prestasi

Mirsa bersama Dekan dan Wakil Dekan I Fapet UB

Sudah bukan jamannya lagi mahasiswa bersaing mobil mewah dan gadget canggih, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi mereka berlomba-lomba menciptakan karya. Persaingan sehat diantara mahasiswa seperti ini menuai banyak dampak positif baik bagi pribadi, keluarga, hingga instansi.
Mirsa Ita Dewi Adiana a.k.a Mirsa mahasiswi Fapet UB angkatan 2013,  telah menorehkan berbagai prestasi nasional dan internasional. Electrical Insemination Gun (EI-Gun) sebuah alat untuk Inseminasi Buatan merupakan karya pertamanya. Pada ajang berskala nasional melalui alat tersebut ia berhasil meraih juara ke-II Kompetisi Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Nasional di UB, juara II National Innovation and Creativity Exhibition 2015 di UNJ, dan Juara  harapan II LKTI Mahasiswa Peternakan se-Indonesia di UGM.
Selain itu ia juga meraih penghargaan di tingkat internasional melalui kompetisi I-ENVEX di Malaysia dengan membawa medali perak dan IYIC 2015 di Seoul-Korea Selatan yang berhasil menyabet medali emas.
“Saya bangga dan tidak menyangka, karena sejak SMA saya tidak pernah mengikuti kegiatan keilmiahan.” Jelas Mirsa
Namun saat mengikuti kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Baru (PIMB) ia meraih juara I dan juara II pada PKM Rektor Cup. Hal tersebut yang membuatnya semakin termotivasi mengikuti kegiatan dan kompetisi berbasis ilmiah dengan bimbingan para senior. Mahasiswi kelahiran Magetan 19 tahun silam ini juga aktif mengikuti lembaga keilmiahan, pada periode kepengurusan 2015/2016 ia  menjabat sebagai Manajer RID (Riset Implementation Department) KIM (Kelompok Ilmiah Mahasiswa) Fapet UB.
Beberapa bulan lalu mahasiswi yang mempunyai impian mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi S2 di luar negeri ini bersama tim melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM-M). Tentang pemberdayaan peternak sapi potong di desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.
Menanggapi anak didiknya yang berprestasi, Dekan merasa senang dan bangga karena mereka mengharumkan nama fakultas di kancah nasional dan internasional. Beliau akan membebaskan skripsi untuk mahasiswa berprestasi dalam bidang keilmiahan sebagai bentuk reward dari fakultas. Dengan harapan akan memotivasi mahasiswa yang lain untuk berlomba-lamba dalam berkarya dan mencetak berprestasi. Rencana ini akan segera digodhok bersama tim komisi yang terdiri dari Dekanat, KPS dan perwakilan dosen bidang ilmu sesuai penelitian. (dta)