![Tim Doktor Mengabdi UB Berikan Penyuluhan Evaluasi Kebuntingan Ternak di Desa Permanu, Kabupaten Malang](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/09/Screenshot_33.jpg)
Sebagian masyarakat Desa Permanu yang terletak di Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang adalah peternak sapi perah. Namun memiliki kendala kegagalan bunting dan keterlambatan birahi. Sehingga menyebabkan kerugian bagi peternak yang tetap harus mengeluarkan biaya pakan dan pemeliharaan.
Mengetahui permasalahan tersebut Dosen Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam Doktor Mengabdi (DM) berinisiasi memberikan solusi melalui penyuluhan. Tim yang diketuai oleh Rizki Prafitri, Ph.D. dari Fakultas Peternakan melakukan evaluasi kebuntingan, Rabu (19/7/2023). Dia bersama Prof. Trinil Susilawati (Fakultas Peternakan), Dr. Kuswati (Fakultas Peternakan), Dr. Nanang Febrianto (Fakultas Peternakan), Doni Herviyanto, M.Pt. (Fakultas Peternakan), dan Oni Meirezaldi, M.M (Fakultas Ilmu Administrasi). Serta melibatkan mahasiswa dari Fapet.
“Evaluasi ini sangat penting dilakukan untuk menganalisis penyebab gagal buntingnya ternak. Apabila ternak mengalami gagal bunting dalam satu kali siklus birahi, maka kerugian materiil peternak diperkirakan mencapai 3 juta untuk biaya pakan dan pemeliharaannya.” Ujar Rizki
Sementara itu Prof. Trinil bertindak sebagai pemateri ahli reproduksi ternak menyampaikan efisiensi reproduksi sapi dapat melahirkan satu kali dalam setahun dengan waktu bunting sekitar 9 bulan 10 hari. Lalu membutuhkan waktu recovery untuk kembali hamil maksimal 3 bulan. Sedangkan masa reproduksi domba adalah tiga kali dalam dua tahun dan setiap kelahiran menghasilkan dua cempe (anak domba).
“Ciri-ciri birahi ternak yang harus diperhatikan adalah 4A (Aboh, abang, anget, dan arep), keluar lendir, serta hewan terlihat gelisah. Apabila sudah terlihat tanda tersebut maka peternak harus segera lapor pada inseminator untuk dilakukan penyuntikkan semen (sperma) kurang dari 24 jam pada ternak betina.” jelas Trinil
Permasalahan lain yang dialami ternak sapi dara adalah keterlambatan birahi meski memasuki fase produktif. Trinil menuturkan beberapa hal yang memungkinkan menjadi penyebabnya, yaitu kandungan gizi pada pakan belum memenuhi kebutuhan dan adanya kelainan ovarium ternak.
“Kelainan ovarium ini dapat diperiksakan ke dokter hewan atau inseminator. Sehingga akan dilakukan penyuntikan 2 kali vitamin A, D, E, dan PMSG atau hormon FSH untuk mempercepat terjadinya birahi.” pungkasnya (tim/dta)
Berita Lainnya
![Pj Bupati Magetan Terima KKN 1140 Mahasiswa dari 3 Universitas](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/Penerimaan-KKNT-Oleh-Pj-Bupati-Magetan-2024-1-276x170.jpg)
![Pelepasan 568 Mahasiswa FAPET Universitas Brawijaya KKN di Kabupaten Magetan oleh Rektor](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/pelepasan-kkn-2024-2-276x170.jpg)
![Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Finalisasi Dokumen Penting untuk Akreditasi AQAS](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/06/rapat-finalisasi-AQAS-1-276x170.jpg)
![Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Majukan Budidaya Ayam Petelur dengan AI Bersama PT. Charoen Pokphand Indonesia](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/06/Rapat-Koordinasi-Teaching-Farm-dan-FAPET-UB-2-276x170.jpg)
Pengumuman
![Pengumuman Pembaruan Data Penerima KIP Kuliah Merdeka On Going Tahun 2024](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)
![Sosialisasi Bantuan Program Pembelajaran Kredensial Mikro Semester Ganjil 2024/2025](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/06/WhatsApp-Image-2024-06-25-at-14.46.23-276x170.jpeg)
![Jadwal Pembekalan KKN Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Tahun 2024](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)
![Undangan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Merdeka Tahun 2021](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)