Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Penyuluhan Peran Body Condition Score (BCS) untuk Tingkatkan Produksi dan Reproduksi Induk Sapi Madura di Kabupaten Pamekasan

Penyuluhan Peran Body Condition Score (BCS) untuk Tingkatkan Produksi dan Reproduksi Induk Sapi Madura di Kabupaten Pamekasan

Senin, 14 Agustus 2023
Oleh : Admin Fapet

Sapi Madura merupakan salah satu jenis sapi lokal Indonesia yang berpotensi dikembangkan untuk menekan nilai impor daging dan olahannya. Sebab sapi ini mudah beradaptasi dengan cuaca panas dan tahan terhadap penyakit. Dari segi kualitas dagingnya berwarna merah cerah, tekstur empuk berserat halus, dan rendah lemak. 

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) ahli produksi ternak, Dr. Irida Novianti berpendapat bahwa strategi pengembangan dapat dilakukan melalui penanganan induk sapi sebagai populasi dasar penentu produksi dan pengembangan teknologi budidaya dengan melakukan penilaian kondisi tubuh ternak untuk memeriksa cadangan lemak tubuh.

 “Penilaian ini disebut Body Condition Score (BCS) yang sangat berpengaruh terhadap produksi dan reproduksi induk sapi potong.” ungkap Irida

Akan tetapi pada umumnya pengetahuan peternak tentang BCS sangat rendah namun tidak ada usaha memperbaiki kondisi tersebut. Padahal penilaian BCS cukup efektif digunakan untuk mengukur energi metabolik yang disimpan sebagai lemak dibawa kulit dan otot pada ternak. Dengan melihat BCS maka dapat diketahui baik atau buruk budidaya pemeliharaan induk oleh peternak. BCS pada saat melahirkan harus optimal untuk memaksimalkan reproduksi. Setelah melahirkan harus mendapat asupan nutrisi yang tinggi untuk laktasi dan mempersiapkan untuk perkawinan selanjutnya. BCS dibawah standar optimum akan berpengaruh terhadap fungsional reproduksi.

“Salah satu kelompok ternak yang belum memanfaatkan peran BCS adalah peternakan rakyat di Kabupaten Pamekasan di Desa Tampojung, Kecamatan Waru. Disana mereka masih melakukan cara tradisional.” terang Irida 

Akibatnya kerap menimbulkan berbagai permasalahan, seperti serangan penyakit, ketersediaan pakan, sempitnya lahan pemeliharaan, dan kurangnya sarana produksi ternak (sapronak) yang akhirnya berujung pada rendahnya produktivitas ternak dan harga temak.

Disamping itu sebagian besar peternak tidak memiliki lahan untuk menanam hijauan pakan ternak, dan hanya mengandalkan rumput lapang dan limbah pertanian sebagai pakan. Dampaknya BCS induk sapi rendah dan penurunan daya reproduksi. 

Berdasar permasalahan itu Irida bersama tim berinisiatif membuat penyuluhan dan pelatihan pemberdayaan peternak dengan menerapkan teknologi budidaya. Tim terdiri dari Prof. Kuswati, Wike Andre Septian, M.Si., Rizki Prafitri, Ph.D. serta melibatkan mahasiswa  yaitu Amadeus Gilang Dharma Andhika dan Muhammad Fajar Dewangkara. Kegiatan yang dilakukan Mei- Agustus 2023 itu meliputi sosialisasi kegiatan, survei pendahuluan, penyuluhan, pendampingan dan evaluasi. 

“Solusi yang ditawarkan dipilih bentuk kegiatan pelatihan singkat. Penyampaian secara oral terbatas tidak ditekankan, tetapi lebih ditekankan pada praktek kegiatan langsung.” pungkasnya (dta

 

Posted in Berita