Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Disertasi Adelina Ari H.,S.Pt.,M.P : Analisa Kondisi Fisiologis dan Produktivitas Ayam Pedaging pada Berbagai Sistem Kandang di Kala Musim Penghujan dan Kemarau

Disertasi Adelina Ari H.,S.Pt.,M.P : Analisa Kondisi Fisiologis dan Produktivitas Ayam Pedaging pada Berbagai Sistem Kandang di Kala Musim Penghujan dan Kemarau

Jumat, 6 Januari 2023
Oleh : Admin Fapet

Indonesia memiliki dua musim yaitu penghujan dan kemarau karena termasuk dalam wilayah iklim tropis. Pada musim kemarau suhu udara mencapai 34°C di siang hari dan akan turun menjadi 21°-25°C malam hari. Sedangkan musim penghujan pada siang hari suhu udara sekira 24°-28°C dan menurun di malam hari menjadi 23°-26°C. Perbedaan musim ini akan berdampak pada penampilan produksi ayam pedaging. Sebab lingkungan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi fisiologis dan produktivitas ayam pedaging. 

Selain itu kondisi lingkungan kandang yang terkontrol dapat menyebabkan ternak memberikan ekspresi genetik secara maksimal. Sebaliknya pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan akan berdampak negatif terhadap kesehatan dan produktivitas ayam pedaging.

Pernyataan itu dituliskan oleh dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Adelia Ari H., S.Pt.MP. dalam penelitian akhir disertasinya. Berjudul “Kajian Fisiologis dan Produktivitas Ayam Pedaging pada Sistem Kandang Terbuka, Semi Tertutup, dan Tertutup pada Musim Hujan dan Kemarau”, riset tersebut telah diujikan dalam sidang terbuka, Jumat (6/1/2022). Bertempat di ruang sidang utama lt.6 Gd.V, ujian dipimpin oleh ketua program studi Doktor Ilmu Ternak, Prof. Lilik Eka Radiati.

Adel mengatakan perkembangan usaha ayam pedaging didukung oleh peningkatan kualitas genetik bibit ayam serta kualitas ransum yang digunakan. Peningkatan kualitas genetik dapat dilihat dari cepatnya pertumbuhan ayam dan efisiensi penggunaan ransum. Namun peningkatan kualitas genetik dan ransum harus diimbangi oleh pengelolaan atau tata laksana pemeliharaan yang meliputi manajemen pemeliharaan dan perkandangan.

Penelitian dengan metode survey itu dilakukan pada enam kandang di PT. Ciomas Adisatwa, Tbk, terdiri dari 2 kandang terbuka, 2 kandang semi dan 2 kandang tertutup. Sedangkan pengambilan data dilakukan pada musim hujan dan musim kemarau. Berdasarkan hasil analisis Dosen minat produksi ternak itu menyimpulkan kondisi fisiologis ayam pedaging pada kedua musim menggunakan sistem kandang terbuka, semi tertutup dan tertutup menunjukkan adanya perbedaan dilihat dari indikator temperatur rektal. Sementara profil darah mengungkapkan perbedaan pada pengamatan leukosit, Hb dan PCV. Perbedaan fisiologis ini  diduga karena adanya perbedaan kondisi mikroklimat secara keseluruhan yang terkait dengan suhu lingkungan , kelembaban, kecepatan angina dan kadar NH3 yang berbeda nyata.

Sedangkan produktivitas ayam pedaging pada sistem kandang tertutup menunjukkan adanya pertambahan berat badan yang lebih rendah dibandingkan dengan terbuka. Produktivitas ayam pedaging menunjukkan performa yang lebih baik pada sistem kandang tertutup berdasarkan pada parameter mortalitas, FI, FCR, IP dan IOFC baik pada musim kemarau maupun musim penghujan. (dta)

 

Posted in Uncategorized @id