Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Olah Kelor Menjadi Teh Herbal Mahasiswa UB Peroleh Penghargaan di Seoul, Korea Selatan

Olah Kelor Menjadi Teh Herbal Mahasiswa UB Peroleh Penghargaan di Seoul, Korea Selatan

Jumat, 25 November 2022
Oleh : Admin Fapet

Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) meraih medali special awards dan silver medal dalam ajang Seoul International Invention Fair (SIIF), 15-22/11/2022. Mereka merupakan gabungan dari beberapa Fakultas, diantaranya Fahrur Rozi (Fakultas Hukum) Jefry Andy Agusty (Fakultas Peternakan), Malik Fajar (Fakultas Pertanian), Nadia Sheren Maulina (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), dan Rimul Azilah (Fakultas Ilmu Komputer).

Tim perwakilan UB pada ajang yang diikuti oleh 30 negara ini menampilkan teh herbal berbahan kelor, bernama “Morish Tea” (Moringa Oleifera Sumenep Herbal tea). Pasalnya kelima mahasiswa itu berasal dari Sumenep Madura yang memiliki tanaman kelor melimpah.

Fahrur Rozi selaku ketua tim mengatakan produk tersebut memanfaatkan limbah tangkai kelor yang dikombinasikan dengan teh hijau. Proses pembuatannya pun sederhana tanpa penambahan bahan kimia, tangkai kelor dikeringkan dan diangin-anginkan tidak mengenai sinar matahari selama satu bulan.

“Melalui produk ini kami berupaya mengenalkan kelor sebagai komoditas lokal daerah Sumenep. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian di Kabupaten Sumenep dengan mengembangkan produk UMKM.” ujar Fahrur (dta)

 

Posted in Berita, SDG04, SDG09