Mencintai dan merenungi isi kandungan Al-Qur’an merupakan bentuk wujud cinta seorang hamba dan rasa syukur terhadap Allah SWT. Sebab kitab suci umat Islam ini menjadi sebuah bukti bahwa Allah SWT menyanyangi semua umat-Nya yang diwujudkan dalam beberapa larangaan dan perintah.
Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang tidak akan habis dan akan selalu berlaku dalam kehidupan manusia meskipun selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Membaca satu ayat akan menjadikan naungan untuk pembacanya di akhirat nanti. Betapa meruginya orang-orang yang enggan untuk membaca Al-Qur’an, padahal semua perjalanan manusia diatur sebegitu indahnya didalamnya.
Hal tersebut disampaikan oleh H. Mudzakkir Abdurrahman, Lc. dalam pertemuan ketiga Pembinaan Karakter Berbasis Realigi (PKBR), Sabtu (12/3/2022). Pria yang pernah menjuarai Cabang Hafalan 30 Juz pada MTQ Nasional Kedubes Saudi di Jakarta itu menyampaikan tentang “Etika Terhadap Cinta Al-Quran”.
Menurutnya umat muslim wajib belajar agama khususnya belajar Al-Qur’an sebagai pedoman dan petunjuk kebenaran. Seperti yang tercantum dalam ayat surat Al-Baqarah ayat 2 yang artinya ”Kitab Al-(Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang bertaqwa”.
“Kehebatan Al-Qur’an dalam hidup seseorang sudah tidak perlu diragukan lagi, melalui ayat Al-Qur’an Allah akan melindungi seseorang dari buruknya perbuatan dan rumitnya sebuah permasalahan.” ungkap Mudzakkir
“Jika dalam hati manusia tertanam rasa cinta Al-Qur’an, setiap langkah dan perbuatan akan lebih berhati-hati dan menjaga lisan sebelum mengucapkan suatu hal. Mencintai Al-Quran menjadikan hati setiap manusia lebih terkontrol untuk menuruti hawa nafsu duniawi. Cintai Al-Qur’an dan yakinlah pada setiap ayatnya akan menemani perjalanan kita di dunia sampai di akhirat.” lanjutnya
Sementara itu pada pertemuan keempat disuguhi tema “Meneladani Akhlak Rasulullah sebagai Bentuk Cinta Rasul dalam Menjalankan Kehidupan”, disampaikan oleh Guru Besar Ilmu Bahasa Arab, UIN Maulana Malik Ibrahim, Prof. Dr. Uril Bahruddin, M. A.
Dia menyampaikan bahwa “Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari kemarin adalah orang yang beruntung, barang siapa yang tidak lebih baik dari kemarin maka orang itu adalah orang merugi, barangsiapa yang hari ini lebih jelek dari kemarin maka orang itu tertipu.
Cara mencintai rasul ada beberapa langkah, antara lain mengikuti sunnahnya, banyak bersholawat dan menyebut nabi, rindu bertemu dengan rasul, dan mencintai kitab yang diturunkan kepadanya, mempelajari, membaca dan menjadikan pedoman dalam hidup.
Pembinaan Karakter Berbasis Realigi (PKBR) merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB). Bertujuan memberikan pembinaan kepada mahasiswa baru mengenai karakter dengan landasan agama. Sehingga dapat membentuk akhlak dan budi pekerti yang baik, serta menumbuhkan rasa cinta kepada islam. Disamping itu dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk berpikir kritis. Pertemuan PKBR rutin dilselenggarakan setiap Sabtu. (tim/dta)