Disertasi drh.Nurul Humaidah,M.Kes : Analisis Hubungan Molekul Stres Terhadap Keberhasilan IB pada Kambing Peranakan Ettawa

Dosen minat Kesehatan dan Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang (Unisma), drh. Nurul Humaidah,M.Kes menempuh ujian disertasi terbuka secara hybrid, Rabu (12/1/2022). Dia merupakan mahasiswa Program Doktor Ilmu Ternak di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB).

Nurul mengangkat penelitian berjudul “Profil Molekul Stres dan Hubungan Profil Molekul Stres pada Inseminasi Buatan (IB) Intra Cervical Kambing Peranakan Ettawa (PE) Terhadap Keberhasilan IB.” Promotor yang terlibat ialah Prof. Pratiwi Trisunuwati, Alm. Prof. Woro Busono, Prof. M. Nur Ihsan, dan Prof. Gatot Ciptadi.

Menurutnya produktivitas kambing lokal di Indonesia relatif masih rendah dibandingkan kambing yang berasal dari daerah sub tropis. Hal itu dipengaruhi sedikit upaya pemuliaan yang dilakukan peternak. Padahal keunggulan kambing lokal terletak pada daya adaptasi dan efisiensi reproduksi yang cukup baik.

“Peningkatan produktivitas kambing dapat dilakukan melalui program pemuliaan, perbaikan efisiensi reproduksi, perbaikan tatalaksana pemeliharaan dan perawatan.” jelas Nurul

“Program pemuliaan dapat dilaksanakan melalui persilangan maupun seleksi, namun akan lebih efisien apabila melalui aplikasi teknologi reproduksi seperti inseminasi buatan (IB).” lanjutnya

Akan tetapi pelaksanaan IB diduga membuat stres kambing, yang dapat diketahui pada status fisiologis ternak yaitu temperatur tubuh, respirasi, dan denyut jantung. Stres yang muncul direspon tubuh dengan membentuk molekul stress atau barrier awal terhadap respon stres. 

Sampel penelitian menggunakan darah dari 15 ekor indukan PE, dengan tiga tahapan antara lain mengukur status fisiologis kambing sebagai kajian pendukung hubungan profil molekul stres terhadap keberhasilan IB intracervical. Kedua mengukur molekul enzymatik dan memeriksa molekul non enzymatik untuk mengetahui perbedaan profil molekul stres sebelum dan sesudah IB. Langkah terakhir pengamatan kadar progesterone, litter size, bobot lahir, dan bobot sapih. 

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan status fisiologis dan profil molekul stres kambing PE sebelum IB berbeda dengan setelah IB. Sementara itu molekul stres tidak berdampak langsung terhadap keberhasilan IB, akan tetapi memberikan imbas pada progesteron, dimana progesteron mempengaruhi keberhasilan IB. (dta)