Desa Tanjungsari Kabupaten Magetan adalah salah satu Desa di Kecamatan Panekan yang masyarakatnya banyak memelihara kelinci sebagai usaha sambilan. Sistem pemeliharaan masih tradisional sehingga produksi berupa anakan dan kelinci potong belum optimal.
Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Magetan memandang itu sebagai potensi yang dapat dikembangkan menjadi wisata edukasi berbasis kelinci. Namun terdapat beberapa permasalahan dalam managemen pemeliharaan, yang berimplikasi pada produktivitas kelinci. Disamping itu tingginya harga pakan konsentrat juga menjadi kendala pengembangan.
Langkah awal untuk mewujudkan rencana tersebut adalah membangun sinergitas antara peternak, perangkat Desa, Dinas, dan akademisi. Oleh karenanya Disnakkan Kabupaten Magetan menggandeng Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) untuk memberikan wawasan kampung kelinci serta pelatihan dan pembinaan intensif pengembangan manajerial peternakan kelinci.
Dosen yang terlibat berasal dari berbagai bidang ilmu yang tergabung dalam tim Dosen Berkarya (Dokar), di bawah Ketua Dr. Ir. Sri Minarti, MP, IPM ASEAN Eng (Produksi Aneka Ternak), dan anggota Dr. Siti Nurul Kamaliyah (Nutrisi Makanan Ternak), Dr. Dyah Lestari (Produksi Ternak), Wike Andre Septian, M.Si (Produksi Ternak), dan Puji Akhiroh,M.Sc (Sosial Ekonomi).
Menurut Dr. Sri Minarti, permasalahan produktivitas rendah dapat disiasati dengan pemberian penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan mengenai manajemen beternak dan pengenalan teknologi tepat guna. Kemudian memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peternak tentang kampung pariwisata dengan memanfaatkan sosial media.
Sementara itu solusi menekan biaya pemeliharaan (pakan) dilakukan melalui pelatihan dan pembuatan pakan kelinci berbahan kearifan lokal, yang telah dilaksanakan tim 2-3 November 2021.
“Kami berharap usai kegiatan ini dapat mendorong semangat peternak agar usaha peternakan kelinci dapat ditingkatkan sebagai mata pencaharian utama. Sehingga wacana destinasi kampung kelinci dapat terealisasi, dan meningkatkan pendapatan perekonomian peternak.” jelas ketua tim Dokar (dta)