Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Integrasi Pengembangan Sapi Potong dan Tanaman Pangan di Kabupaten Gorontalo

Integrasi Pengembangan Sapi Potong dan Tanaman Pangan di Kabupaten Gorontalo

Rabu, 25 Agustus 2021
Oleh : Humas FapetUB

Permintaan daging sapi lokal di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Namun ketersediaannya belum mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang mencapai 663.290 ton/tahun, berdasarkan data BPS 2016.

Hal itu disebabkan laju permintaan tidak dapat diimbangi dengan pertambahan populasi dan peningkatan produksi. Oleh karenanya peluang pengembangan ternak sapi potong masih terbuka lebar dengan mengoptimalkan potensi sumber daya pakan.

Disisi lain inovasi teknologi berupa pertanian terpadu merupakan sistem yang berkesinambungan, artinya limbah baik dari peternakan maupun pertanian dapat dimanfaatkan kembali. Sehingga memberikan prospek baru dalam mewujudkan pembangunan pertanian berwawasan lingkungan. Yaitu dengan inovasi teknologi sederhana yang dapat mengubah kotoran ternak menjadi pupuk organik dalam upaya memperbaiki unsur hara lahan pertanian. Serta menggunakan limbah pertanian sebagai pakan ternak.

Hubungan pengembangan kedua faktor tersebut diteliti lebih mendalam oleh staf pemerintah daerah Kabupaten Gorontalo, Rita Suzana Marwaty, S.Pt.,M.Si. Riset dilakukan bersama dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), yaitu Prof. Dr. Ir. M. Nur Ihsan, MS, Prof. Dr.Sc.Agr. Ir. Suyadi, MS, IPU ASEAN.Eng, dan Dr. Ir. Umi Wisaptiningsih, MS.

Sebab Rita tercatat sebagai mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Doktor Fapet UB yang tengah menyusun laporan akhir disertasi. Penelitian itu berjudul “Optimasi Integrasi Usaha Sapi Potong dengan Tanaman Pangan Berbasis Pemanfaatan Limbah di Kabupaten Gorontalo”, dan diujikan secara daring, Rabu (25/08/2021).

Menurutnya tujuan penelitian adalah untuk mengalisis potensi ketersediaan limbah pertanian sebagai pakan ternak dan limbah usaha sapi potong sebagai pupuk organik. Sehingga menciptakan model integrasi usaha sapi potong dengan tanaman pangan secara optimal dalam kaitan peningkatan ekonomi rumah tangga petani peternak. Disamping itu juga menganalisis peningkatan nilai tambah integrasi ternak sapi potong dengan tanaman pangan dalam status keberlanjutan di Kabupaten Gorontalo.

Sampel penelitian berasal dari 100 orang petani peternak yang berada di tiga kecamatan dan enam desa Gorontalo. Data yang diperoleh menunjukkan potensi ketersediaan limbah tanaman pangan dan limbah usaha sapi potong. Sehingga memungkin untuk menerapkan integrasi usaha sapi potong-tanaman pangan dengan pola padi-jagung-ternak.

Hasil analisis pengolahan data menyimpulkan potensi ketersedian limbah pertanian tanaman pangan dan limbah usaha sapi potong yang dimiliki petani di Kabupaten Gorontalo saat ini memungkinkan untuk menerapkan usahatani tanaman dan ternak secara terintegrasi. Menggunakan pola usahatani tanam padi – jagung 2,12 ha dengan satu ekor ternak.

Akan tetapi keputusan petani untuk memilih usahatani tanaman dan ternak secara terintegrasi ditentukan oleh tersedianya pasar produk sampingan tanaman maupun kompos. Tanpa didukung oleh pasar produk antara, maka pendapatan yang dapat diterima dari model integrasi lebih rendah dari model tanpa integrasi. (dta)

Posted in Berita