Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Hand Soap Berbahan Kulit Pisang Kepok Buatan Mahasiswa Fapet UB Berjaya di Ajang Internasional

Hand Soap Berbahan Kulit Pisang Kepok Buatan Mahasiswa Fapet UB Berjaya di Ajang Internasional

Selasa, 10 Agustus 2021
Oleh : Humas FapetUB

Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) mendapatkan medali perak dalam ajang Internasional Invention Competition for Young Moslem Scientists 2021 (IICYMS). Yakni perlombaan yang diadakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) bekerjasama dengan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan didukung Union of Arab Academics, International Avicenna Research Center, Departemen Aktuaria ITS, Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Institut Pertanian Bogor, dan beberapa lembaga internasional lainnya.

Kompetisi yang diadakan di Bandung secara semi offline dan online pada 1 hingga 4 Juni 2021 itu disemarakan mahasiswa dari berbagai negara. Seperti India, Meksiko, Malaysia, Qatar, Turki, dan lainnya.

Bersama dosen pembimbing Dr. Dedes Amertaningtyas, S.Pt.M.P., mahasiswa Fapet UB yang terdiri dari Eko Prihatmaji, Sularso, Hendarto, Nailus Syarifah, dan Yasri Rahmawati membuat sabun cuci tangan berbahan campuran kulit pisang kepok (musa acuminata balbisiana colla) dan susu sapi pecah. Dituangkan melalui penelitian berjudul “Optimization of Musa Acuminata balbisiana Colla Leather Waste and Cow’s Milk as Natural Hand Soap During the Covid-19 Pandemic”.

Tim mahasiswa Fapet UB menciptakan hand soap berbahan kulit pisang kepok dan susu sapi pecah
Dosen pembimbing, Dr. Dedes Amertaningtyas, S.Pt.M.P.

Dedes menuturkan, penelitian dilatar belakangi oleh kondisi saat ini yang mengharuskan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dalam beraktivitas. Salah satunya adalah mencuci tangan dengan sabun.

Sementara itu pemilihan kulit pisang kepok dan susu sapi pecah sebagai bahan dasar pembuatan handsoap adalah untuk memanfaatkan limbah yang terbuang. Sebab susu pecah merupakan bagian dari hasil produksi sapi perah yang tidak diterima oleh Koperasi Unit Desa (KUD), dan dinilai tidak memiliki kualitas standar susu murni.

Menurut Sularso, kandungan kedua bahan tersebut berpotensi sebagai antibakteri dan antimikroba. Karena didalam susu pecah masih terdapat kandungan protein kasein sebesar 80%, yang dapat berperan untuk antimikroba. Sedangkan kulit pisang kepok mengandung senyawa flavonoid, tanin, terpenoid, saponin dan alkaloid.

Secara umum senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan adalah flavonoid, fenolat, dan alkaloid. Sedang senyawa flavonoid, fenolat dan polifenol memiliki sifat antioksidan, antidiabetes, antikanker, antiseptik, dan antiinflamasi. Senyawa alkaloid memiliki sifat antineoplastik yang juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.

“Dengan adanya inovasi sabun cuci tangan dari bahan limbah kulit pisang kepok dan susu pecah diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan limbah serta tersedianya sabun yang ramah lingkungan.” ungkap Sularso (dta)

 

 

 

Posted in Berita