Fapet Journal

Portal the most complete Animal Science Journals produced by Lecturers in the Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

Tracer Study

The results of the tracer study to improve the quality of the internal and external fapet UB. We absolutely guarantee the confidentiality of the information provided.

Download Form

Collection of Faculty of Animal Husbandry Forms.

Penerbit

Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Admin SIMITA

Information System for Specialization and Final Project.

Complaint

Complaints that are submitted will be conveyed to related work units through the leadership of Universitas Brawijaya. All complaints will be managed by PIDK (Information, Documentation and Complaints Center).

Repository

A collection of journal manuscripts for undergraduate students of Faculty of Animal Science, Brawijaya University.

PKKMABA

Information Portal for Introduction to Campus Life.

Fapet UB Slides

PowerPoint templatesto boost your presentations

Kuesioner Tracer Study Bagi Stakeholders

Survey ini digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lulusan serta wujud nyata untuk meningkatkan mutu lulusan.

Laporan Tracer Study

Tracer Study laporan dari tahun 2016, 2017 dan 2018

Informasi Seminar Hasil

Informasi Seminar Hasil terbaru mahasiswa program Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Dosen Untad Teliti Reproduktivitas Domba Ekor Gemuk Palu untuk Dapatkan Gelar Doktor

Dosen Untad Teliti Reproduktivitas Domba Ekor Gemuk Palu untuk Dapatkan Gelar Doktor

Kamis, 26 November 2020
Oleh : Admin Fapet

Ir. Mardian Mangun, MP, dosen Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako (Fapetkan Untad) memperoleh gelar Doktor (Dr) usai melaksanakan ujian akhir disertasi terbuka daring, Rabu (25/11/2020). Dia mengangkat penelitian berjudul “Reproduktivitas Domba Ekor Gemuk Palu pada Paritas Berbeda akibat Pemberian Pregnant Mare’s Serum Gonadotropindan Genistein Sintetis”.
Menurutnya peningkatan populasi Domba Ekor Gemuk (DEG) Palu yang telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu Sumberdaya Genetik (SDG) ternak lokal Indonesia berjalan lambat. Penyebabnya adalah rendahnya kinerja reproduksi terutama untuk kelahiran kembar. Padahal peningkatan produktivitas melalui manipulasi hormonal telah banyak dilakukan, namun hasilnya belum optimal.
Rendahnya tingkat kelahiran kembar pada DEG Palu diduga akibat kondisi padang penggembalaan kualitas rendah, secara tidak langsung mempengaruhi kesuburan yang diakibatkan oleh terganggunya keseimbangan hormonal.
Berlandaskan latar belakang tersebut, mahasiswa Program Doktor Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) ini melakukan penelitian terhadap 51 peternak di Kecamatan Mantikulore dan Palu Selatan menggunakan metode purposive sampling. Variabel yang diamati adalah karakteristik peternak, keadaan umum dan struktur populasi, serta karakteristik reproduksi DEG Palu, lalu data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif.
Pada tahap kedua Mardian melakukan percobaan untuk mengetahui karakteristik reproduksi DEG Palu pada paritas berbeda yang dipelihara secara intensif. Penelitian menggunakan domba paritas kedua (P2) dan ketiga (P3) masing-masing 16 ekor serta 4 ekor pejantan untuk deteksi estrus.

ujian disertasi terbuka daring atas nama Ir. Mardian mangun, MP

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemeliharaan DEG Palu di peternakan rakyat menerapkan pola tradisional, sehingga menyebabkan reproduktivitas rendah. Umur kawin dan beranak pertama lebih lambat, jumlah anak sekelahiran satu, interval beranak panjang, angka kelahiran per jumlah induk relatif rendah dan angka kematian pra sapih cukup tinggi. Sementara perlakuan CIDR+PMSG dan CIDR+PMSG+Genistein memberikan onset dan durasi estrus yang terbaik, demikian pula induk paritas ketiga menunjukkan durasi estrus, konsumsi bahan kering, pertambahan bobot badan harian induk, berat lahir, berat plasenta, dan jumlah kotiledon yang terbaik.
Oleh karenanya penelitian ini memberikan saran peningkatkan produktivitas ternak dengan jalan upgrade pengetahuan peternak DEG Palu dan pemberian nutrisi yang baik dan seimbang. Serta perlu dilakukan penelitian dengan beberapa variasi dosis PMSG yang lebih rendah, sehingga kemungkinan dapat meningkatkan jumlah anak sekelahiran. (dta)
 

Posted in Berita