Sebesar 90% sapi perah di Indonesia terjangkit mastitis dengan berbagai macam tingkat keparahan, yang menyebabkan penurunan produksi susu dalam jumlah besar. Hal tersebut karena peternak mandiri (rakyat) kurang memahami manajemen ternak.
Mastitis merupakan peradangan jaringan internal pada kelenjar ambing akibat infiltrasi mikroba dalam puting atau adanya luka yang dapat menimbulkan infeksi akut, sub- akut maupun kronis. Oleh karenanya mastitis menjadi masalah utama peternak sapi perah.
Manifestasi penyakit pada sapi perah itu dibedakan menjadi dua macam yakni mastitis klinis dan subklinis. Pada mastitis klinis ditunjukkan dengan gejala pembengkakan, pengerasan ambing, rasa sakit, panas, serta kemerahan bahkan sampai terjadi penurunan fungsi ambing. Sedangkan mastitis sub klinis tanpa menunjukan adanya perubahan kondisi fisik ambing maupun gejala.
Penyebab mastitis antara lain manajemen pemeliharaan kurang baik, kandang yang selalu kotor, sapi jarang dimandikan, kekurangan air minum, perubahan jenis pakan, kandang dekat dengan pengolahan limbah, serta stress pada ternak akibat selalu dikandang dan diikat.
Pemaparan tentang mastitis menjadi topik seminar online yang diadakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Selasa (13/10/2020). Pembicaranya antara lain Dr. Ir. Puguh Surjowardojo, MS. (Ketua Lab. Ternak Perah Fapet UB), Ir. H. SS. Sulistyanto, MM (Koperasi Peternakan Sapi Perah Setia Kawan), Firmansyah Tri Saputra, S.Pt.,MP (Fapet UB), dan Rifa’i, S.Pt.,M.Pt (Fapet UB).
Menurut Sulistyanto, melalui kegiatan seminar online diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat khususnya peternak. Sehingga menciptakan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan mastitis untuk meningkatkan kualitas susu sesuai SNI.
Sementara itu Firmansyah mengatakan kalau mastitis menyerang putting, padahal putting memiliki lapisan minyak pelindung yang disebut serbum. Namun daya tahan tubuh pada sapi mempengaruhi fungsi serbum, sehingga sapi yang kurang fit akan mudah terinfeksi bakteri mastitis.
“Salah satu solusi pencegahan mastitis adalah dengan meningkatkan sistem imun sapi, dengan cara tidak membuat ternak stress, memberikan air dan nutrisi yang cukup, serta melepaskan dari kandang agar dapat berjemur dibawah sinar matahari untuk memperoleh vitamin D.” jelas Firman
Disamping itu perlu menjaga kebersihan kandang, sanitasi, kebersihan sapi, kebersihan pemerah susu dan peralatannya, serta isolasi terhadap sapi yang sakit maupun sapi yang baru datang. (dta)