![Atasi Penyakit Surra pada Sapi dengan Lumut Kerak](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/FOTO-BERTIGA-fix.jpeg)
Peternak sapi di Indonesia umumnya masih menggunakan sistem pemeliharaan yang tradisional. Termasuk dalam penerapan manajemen kandang yang buruk dan kurang memperhatikan kebersihannya. Padahal kandang kotor dapat mengundang lalat sebagai sumber penyakit.
Ada jenis lalat yang berbahaya bagi ternak yaitu lalat pengisap darah, dimana untuk bertahan hidup mengisap darah dari inangnya. Pada beberapa kasus kronis hama ini dapat menyebabkan stres sehingga menurunkan produktivitas ternak.
Selain itu lalat pengisap darah juga merupakan vektor penyebar penyakit infeksi darah (surra). Sapi yang terinfeksi akan mengalami gejala peningkatan suhu tubuh tinggi, kehilangan berat badan, anemia, dan terkadang dengan gejala syaraf. Apabila tidak ditangani mengakibatkan kematian, sehingga menimbulkan kerugian ekonomi bagi peternak.
Selama ini sebagai pengobatan peternak menggunakan obat Trypanocidal, seperti surramin, diminazeneacceturate, danisomedium. Namun berdasarkan data Balai Penelitian Veteriner (Balitvet) Bogor, ternak yang terjangkit surra resisten terhadap isometamedium atau diminazenazeturate. Maka perlu dilakukan penemuan obat baru yang mampu mengobati penyakit surra.
Melihat peluang tersebut mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) bersama dosen pembimbing Asri Nurul Huda S.Pt., MP., M.Sc. mengkaji senyawa aktif asam usnat yang terkandung dalam lumut kerak (lichen) dan kayu angin (usnea sp).
Menurut tim yang terdiri dari Ridho Pambudi, Zouki Jasin Safera, dan Aufa Abdirrohman Ar Rosyid, kedua tanaman itu berpotensi mengatasi penyakit surra. Sebab lichen dapat menghasilkan berbagai macam senyawa seperti asam barbarat, asam galbiat, asam pulvinat, asam usnat, dan lainnya.
Sedangkan usnea sp yang termasuk keluarga Lichenes, menghasilkan metabolit sekunder yang mempunyai berbagai aktivitas farmakologi, sebagai antimikroba dan antiinflamasi.
“Asam usnat yang dihasilkan oleh lichen dari ekstraksi akarnya dapat menghambat pertumbuhan protozoa melalui perusakan mitokondria, namun tidak menyebabkan kerusakan pada sel inang.” ungkap Ridho
Lichen atau lumut kerak dapat ditemukan di hutan, pegunungan kebun, dan taman karena dapat tumbuh diberbagai media tanam. Sementara usnea sp tersebar di pegunungan pulau Jawa dan Sumatera. (dta)
Berita Lainnya
![Hasilkan Kesepakatan 72 SKS Rekonstruksi Kurikulum S3 Ilmu Ternak FAPET UB](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/WhatsApp-Image-2024-07-06-at-10.28.44-276x170.jpeg)
![8 Mahasiswa FAPET UB Kuliah di Kampus Taiwan dan Thailand](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/WhatsApp-Image-2024-07-05-at-10.09.38-2-276x170.jpeg)
![Tingkatkan Populasi Tanaman Pakan untuk Dukung Peternakan Sapi Perah di Malang oleh Tim Riset FAPET UB](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/KENALKAN-TANAMAN-KALIANDRA-SEBAGAI-SUMBER-PROTEIN-PAKAN-BAGI-TERNAK-SAPI-PERAH-276x170.jpg)
![Pj Bupati Magetan Terima KKN 1140 Mahasiswa dari 3 Universitas](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/07/Penerimaan-KKNT-Oleh-Pj-Bupati-Magetan-2024-1-276x170.jpg)
Pengumuman
![Pengumuman Pembaruan Data Penerima KIP Kuliah Merdeka On Going Tahun 2024](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)
![Sosialisasi Bantuan Program Pembelajaran Kredensial Mikro Semester Ganjil 2024/2025](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2024/06/WhatsApp-Image-2024-06-25-at-14.46.23-276x170.jpeg)
![Jadwal Pembekalan KKN Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Tahun 2024](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)
![Undangan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Merdeka Tahun 2021](https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/no-image.jpg)